Find Us On Social Media :

Sudah Terdeteksi di 48 Negara, Apakah Wabah Cacar Monyet Bisa Membahayakan? WHO Imbau Seluruh Negara Ikut Pantau Terutama pada Kelompok Ini!

By Lina Sofia, Selasa, 28 Juni 2022 | 15:32 WIB

Cacar monyet atau monkeypox apakah berbahaya?

Terlebih, kepada kaum gay atau LGBT di seluruh dunia karena kasus ini paling banyak ditemukan dari pria yang berhubungan seks dengan pria.

"Jadi sangat penting bagi WHO dan semua negara dan semua pihak dan semua pemangku kepentingan di tingkat komunitas untuk memahami di mana risikonya, siapa yang mungkin berisiko sehingga orang dapat melindungi diri mereka sendiri."

"Ini adalah pesan yang ingin kami bagikan bahwa orang-orang dapat melindungi diri mereka sendiri. Jika Anda mengetahui risiko Anda sendiri, Anda dapat menurunkan risiko Anda sendiri," jelas Lewis.

Dibandingkan cacar lainnya, gejala cacar monyet disebut lebih ringan, dikutip oleh Kompas.com dari Washington Post.

Setelah masa inkubasi selama satu sampai dua minggu, penyakit ini biasanya menunjukkan gejala demam, nyeri otot, kelelahan dan gejala mirip flu lainnya.

Tidak seperti cacar lainnya, cacar monyet juga menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.

Dalam beberapa hari setelah demam, pasien mengalami ruam, seringkali dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: 'Akhirnya Kita Pacaran', Dorce Gamalama Bongkar Cinta Monyet dengan sang Pacar, Klepek-klepek Saat Disebut Cantik hingga Terkuak Fakta yang Bikin Syok dari si Cowok Idaman

Kondisi tersebut kemudian tumbuh menjadi pustula berisi cairan yang membentuk keropeng. Apabila terbentuk pada mata, maka dapat menyebabkan kebutaan.

Menurut WHO, cacar monyet biasanya berlangsung selama dua hingga empat minggu.

Kematian lebih tinggi di antara anak-anak dan dewasa muda, sementara orang-orang yang sistem kekebalannya terganggu sangat berisiko terkena penyakit parah.

Berbeda dari Covid-19, cacar monyet tidak mudah menyebar di antara manusia.

Kontak dengan virus dari hewan, manusia atau benda yang terkontaminasi adalah jalur utama.

Virus masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan atau selaput lendir di mata, hidung atau mulut.

Baca Juga: Serang Perkampungan Warga, Sekelompok Monyet Culik 2 Bayi Kembar yang Baru Saja Lahir, Satu Diantaranya Dikabarkan Tewas Usai Diperlakukan Begini

GridPop.ID (*)