GridPop.ID - Kasus pembunuhan menghebohkan warga Desa Teke, Kecamatan Palibelo, Bima, Nusa Tenggara Barat.
Seorang bocah yang awalnya ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, rupanya seorang korban pembunuhan.
Mirisnya lagi yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut adalah kakak tiri korban, HR (22).
Melansir TribunSolo.com, awalnya HR mengaku adik tirinya meninggal karena bunuh diri.
Namun polisi justru menemukan fakta berbeda saat menyelidiki lokasi bunuh diri.
Kasat Reskrim Polres Bima Polda NTB, AKP Masdidin melalui Kasi Humas, Iptu Adib Widayaka mengungkap, kecurigaan polisi bermula saat melihat posisi korban tergantung.
Fakta pertama adalah perbedaan tinggi korban dan tinggi kolong rumah dari tanah ke kayu palang tempat mengikat tali hanya berbeda 4 cm.
Artinya, kaki korban hanya berjarak 4 centimeter dari tanah dan masih memungkinkan menekuk kaki untuk menyentuh tanah.
Fakta kedua adalah keterangan saksi yang yang pertama kali memegang dan memotong tali tersebut. Mereka menyatakan saat pertama kali ditemukan posisi kaki kiri korban masih menyentuh tanah dan menekuk ke belakang.
Sedangkan kaki kanan tersangkut di tali ujung bawah.
"Tali simpul berada di samping kiri leher korban," tambah Adib.
Saat pemeriksaan kedua HR akhirnya mengkui perbuatannya. Motif HR adalah rasa kesal karena korban enggan meminjamkan uang padanya.
Insiden tersebut terjadi pada Rabu (15/6/2022) pukul 07.00 WITA.
"Karena menolak, secara berhadapan HR mencekik leher korban dengan kedua tangannya, sehingga korban terjatuh ke tanah," beber Adib.
HR lantas membalik tubuh korban yang saat itu masih memberontak dan mengambil tali yang ada di sampingnya dan mulai mencekik sambil menindih tubuh korban menggunakan lutut.
“Itu dilakukan pelaku sampai korban meninggal dunia,” kata Adib.
Untuk menutupi perbuatan jahantnya, HR membuat simpul menggunakan tali pada leher korban dan mengaitkan ke kayu penyangga rumah tersebut.
Sampai sekira pukul 10.30 WITA, HR berpura-pura baru bangun tidur kemudian mencari korban di kolong rumah dan berteriak sehingga didengar dua tetangganya.
Hingga akhirnya kejadian tersebut heboh dan diduga korban bunuh diri.
Informasi tambahan kasus serupa pernah terjadi di Surabaya pada Maret 2022 lalu.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, seorang pria berinisial RK (34) tega menghabisi nyawa adik kandungnya RAS (20) karena sakit hati.
Pelaku tega menusuk tubuh adiknya berkali-kali hingga tewas pada 1 Maret 2022 lalu/
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Anton Elfrino mengatakan, tersangka mengaku kerap dihina oleh korban karena tidak bekerja.
"Korban mengaku sering tersinggung dengan ucapan adiknya yang selalu menghina tersangka," kata Anton di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selasa (8/3/2022).
Tersangka spontan mengambil pisau dapur dan menyerang adiknya secara membabi buta di ruang tamu.
"Total ada lima tusukan di antaranya di wajah, pinggang, dada dan tangan," terang Anton.
GridPop.ID (*)