Melansir dari Sripoku.com, Tessy tergabung dalam KKO TNI Angkatan Laut (sekarang Korps Marinir) untuk operasi pembebasan Irian Barat pada tahun 1961-1963.
Selepas berdinas di Irian Barat pada 1963, Kabul memilih keluar dari tentara dikarenakan ibunya tidak menghendaki ia jadi tentara.
Ibunya trauma kehilangan ayah Tessy karena perang.
Akhirnya pelawak dengan nama asli Kabul Basuki ini memilih bergabung dengan seni panggung hiburan rakyat (ludruk) di Surabaya.
Karir di dunia ludruk lalu menyeretnya hingga panggung hiburan Srimulat Surabaya pada 1979.
Saat bergabung bersama Srimulat, ia tampil sebagai wanita dengan nama Tessy.
Ternyata nama panggung yang ia pakai berasal dari nama putri sulungnya, yakni Tessy Wahyuni Riwayati Hartatik.
Ciri khas Kabul saat memerankan dirinya sebagai Tessy adalah berperan layaknya banci, berkosmetik tebal, bibir monyong, cincin batu akik bermata besar yang banyak di jari-jarinya, serta logat Suroboyo yang kental.
Gaya banci ini pertama kali dipakai Kabul pada saat ia berperan sebagai Hansip.
Saat itu dia spontan berimprovisasi untuk menghidupkan suasana dengan bertingkah kemayu.
Karena sukses, sejak itu peran banci selalu dipakai dalam setiap pementasan.