"Dia bukan dosen, tetapi bergelar S.H. M.H. atau sarjana dan magister Hukum," tambah Joko.
Palsunya gelar tersebut dibenarkan oleh Joko setelah dirinya berkoordinasi dengan Dukcapil Provinsi NTB.
Ketika beraksi, si kakek cabul bukan hanya mengelabuhi soal permasalahan skripsi.
Tapi juga para korban dirasuki melalui terapi penyakit fiktif.
"Selain skripsi, ada juga yang disugesti. Contohnya seperti tahi lalat di leher membuat mahasiswi jadi mandul dan harus diterapi," tutur Joko.
Melansir Tribun Pekanbaru, usai melakukan pemeriksaan lebih lanjut, urusan skripsi tak juga rampung.
Bahkan penyakit yang disugestikan sang predator lansia juga hanyalah fiktif belaka.
Lebih lanjut, Joko mengungkap bahwa 10 korban tak menyangkan telah diperkosa oleh pelaku.
Bukan hanya tampilan dan usia yang tak masuk akal, para korban juga sempat dicekoki minuman hingga mampu disugesti agar dapat ditiduri.
Terkait minuman yang diberikan pelaku terhadap korban masih diuji di laboratorium.
Hingga berita ini ditulis, pelaku dikabarkan kabur menuju Sumbawa.
GridPop.ID (*)