GridPop.ID - Siapa yang tak panik kala melihat kejadian henti jantung mendadak.
Perlu diketahui bahwa dalam penangannnya, diperlukan alat defibrillator eksternal automatis atau automated external defibrillator (AED).
Ya, alat tersebut menjadi salah satu alat yang harus berada dalam kotak P3K.
Kendati demikian, masih ada tempat kerja yang tak memiliki AED di kotak P3K.
Padahal alat tersebut sangat bermanfaat jika mendadak ada kejadian henti jantung.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Parapuan.co dari Yayasan Jantung Indonesia Jumat (1/7/2022) terungkap data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia tahun 2015, insiden henti jantung mendadak (SCA) terjadi hingga sekitar 300.000-350.000 insiden per tahunnya.
"Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner (PJK).
Sebanyak 50 persen pasien PJK berpotensi mengalami henti jantung mendadak atau kematian jantung mendadak," terang dr. Radityo Prakoso SpJP(K), FIHA, FAsCC selaku Ketua PP Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
Menurut dr. Radityo dengan adanya akses awal ke AED ini sangat berperan penting karena kemungkinan potensi hidup pasien henti jantung dapat meningkat hingga 75 persen.
Ia menambahkan, AED akan membuat perbedaan nyata antara kehidupan dan kematian, karena alat ini memungkinkan korban henti jantung untuk menerima perawatan dengan cepat.
Disarankan oleh dr. Radityo, AED sebaiknya dipasang di fasilitas umum seperti: