Jemek Supardi pernah mendapat penghargaan seni dari Sultan Hamengku Buwono IX.
Sultan Hamengku Buwono IX memberikan penghargaan tersebut kepada Jemek sebagai bentuk apresiasi untuk dedikasinya sebagai seniman pantomim.
Seniman pantomim Yogyakarta, Jemek Supardi, meninggal dunia di usia 69 tahun pada Sabtu (16/7/2022) pukul 17.30 WIB.
Dilansir dari Tribun Jogja, Kerabat dekat Jamek Supardi yakni Subanar, mengatakan sosok Jemek Supardi ialah seniman yang hobi berkeliling kampung sejak 1970.
"Padahal saat itu pantomim tergolong langka,"ucapnya kepada awak media, di Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta, di Jalan IKIP PGRI I Sonosewu, Padukuhan Sonosewu, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (17/7/2022) siang.
Akan tetapi, menurutnya, Jemek Supardi sangat populer di kalangan anak-anak, walau pantomim sendiri masih dalam dunia seni yang asing pada kala itu.
Keseharian Jemek Supardi, lanjutnya, terbilang setia hidup sebagai seniman walau pada satu sisi dunia pentas seni tidak bisa menjadi pegangan hidup.
Semasa hidupnya, Jemek Supardi diketahui sangat menikmati dunia seni pantomim dan berani merintis karirnya hingga populer di Indonesia.
Jemek Supardi pun konsisten mengangkat dunia pantomim dan gemar mendampingi anak-anak difabel.
Semangat perjuangan Jemek Supardi dalam berkarya sebagai single fighter, menjadi contoh bagi anaknya yang bernama Sekar.
Subanar menambahkan, kini anaknya pun sukses berkarir sebagai penari profesional.
Jemek Supardi pun hidup sebagai pribadi yang ramah dan sederhana.
Dia pun tidak ingin merepotkan teman di sekelilingnya.
"Sebenarnya satu di antara sahabat Jemek yang kini menjadi rektor di Institut Kesenian Jakarta, Seno Gumira Ajidarma, tapi hal itu membuat Jemek tidak ingin merepotkan kehidupannya dan terus fokus dalam mengejar karyanya," imbuh pria berporfesi sebagai Dosen Pasca Sarjana Kajian Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini.
GridPop.ID (*)