Find Us On Social Media :

FAKTA Baru Kasus Penembakan Istri TNI di Semarang, Ada Cinta Segitiga di Balik Peristiwa Berdarah hingga Selingkuhan Kopda Muslimin Diamankan Polisi

By Ekawati Tyas, Selasa, 26 Juli 2022 | 19:32 WIB

Bripka Muslimin, suami korban penembakan di Semarang yang masih kabur.

GridPop.ID - Aksi penembakan istri TNI di Semarang menguak fakta baru.

Seperti diketahui bahwa insiden penembakan terjadi pada, Senin (18/7/2022).

Melansir Kompas.com, penembakan terhadap Rina Wulandari tersebut terjadi di sebuah perumahan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Setelah ditelusuri, kini ditemukan fakta mengejutkan di balik peristiwa berdarah tersebut.

Tim gabungan TNI dan Polri menguak keterlibatan Kopral Dua atau Kopda Muslimin atas meninggalnya Rina Wulandari.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi membeberkan bahwa penembakan disebabkan oleh adanya cinta segitiga Kopda Muslimin dengan wanita lain.

"Motifnya karena Kopda Muslimin punya pacar lagi," kata Luthfi di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022).

Atas insiden ini, pihaknya telah mengamankan 8 saksi yang salah satunya merupakan pacar Kopda Muslimin berinisial W.

"Saksi berinisial W yang merupakan pacar Kopda Muslimin sudah bersaksi," kata dia.

Baca Juga: Terungkap Pesan Terakhir Brigadir J untuk Vera 15 Menit Sebelum Penembakan, sang Kekasih Singgung Soal Kondisi Hingga Ancaman Pembunuhan, Mengejutkan!

Awalnya W sudah diajak lari oleh Kopda Muslimin, tapi ia menolak hingga akhirnya diamankan pihak kepolisian.

"Sudah diajak lari namu W itu tidak mau," kata dia.

Pengakuan lain datang dari empat eksekutor yang menyebut bahwa mereka mendapat arahan dari Kopda Muslimin.

"Mereka dapat arahan dari Kopda Muslimin untuk menembak istrinya yang kedua," kata dia.

Tembakan pertama, kata Luthfi meleset sehingga tembus, tapi tembakan kedua berhasil bersarang di perut korban.

"Setelah itu dibawa ke rumah sakit," imbuhnya.

Kala itu Kopda Muslimin masih sempat menemani korban di rumah sakit, tapi sesaat setelahnya pelaku melakukan transaksi dengan para eksekutor.

"Ada uang Rp 120 juta untuk kompensasi kepada para pelaku," kata dia.

Dilansir dari Tribun Pantura, sebelumnya Luthfi mengungkap soal motif para pelaku penembakan.

Baca Juga: Seorang Pemuda Nekat Habisi Nyawa 3 Orang Sekaligus, Berawal Saat Terciduk Sedang Berhubungan Badan dengan sang Pacar, Kisahnya Bikin Emosi

Dikatakan bahwa H-3 sebelum kejadian telah terjadi transaksi senjata api disinyalir rakitan seharga Rp 3 juta.

Lalu empat pelaku melakukan pematangan eksekusi pada pukul 08.00, Senin (18/7/2022).

Kemudian penembakan dilakukan pada pukul 11.38.

"Dua pelaku mengikuti korban yang saat itu menjemput anaknya dari sekolah.

Eksekusi penembakan dilakukan sebanyak dua kali oleh Sugiono," tutur dia.

GridPop.ID (*)