Find Us On Social Media :

Sambil Gendong Bayinya, Wanita Ini Bagikan 200 Bungkus Permen Karet kepada Penumpang Pesawat, Tersemat Pesan Menyentuh Didalamnya

By Andriana Oky, Kamis, 28 Juli 2022 | 15:21 WIB

seorang ibu bagikan 200 bungkus permen karet pada penumpang, maksud dibaliknya sungguh menyentuh

GridPop.ID - Ada ungkapan yang menyebutkan kasih ibu sepanjang masa.

Seorang ibu asal Korea Selatan ini salah satunya, melakukan hal yang tak biasa namun berhasil mengunggah perasaan ribuan orang.

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, diungakpan ibu tersebut membagikan sekitar 200 kantong berisi permen dalam pesawat penerbangan Seoul, Korea Selatan ke San Fransisco, Amerika Serikat.

Kisah ini terjadi pada tahun 2019 silam. Diketahui lama penerbangan dengan rute tersebut mencapai 10 jam.

Dalam bungkusan tersebut tak hanya permen karet tapi juga penyumbat telinga dan secarik kertas berisikan pesan menyentuh.

Hal tersebut terungkap dari salah satu penumpang, Dave Corona yang merekam dan menerima bungkusan dari ibu muda tersebut. Ia kemudian mengunggah ke akun Facebook miliknya.

Secarik kertas tersebut bertuliskan pesan dalam bahasa Inggris.

Hello, I’m Junwoo and I’m 4 months old. Today, I am going to the U.S. with my mom and grandmom to see my aunt.

I’m a little bit nervous and scary because it’s my first flight in my life, which means that I may cry or make too much noise.

Baca Juga: Sadar Diri Tinggalkan Kedua Anaknya Luntang Lantung di Ruko Tanpa Perhatian Seorang Ibu, Ini Pesan Terakhir Krisdayanti ke Aurel Hermansyah: Jangan Khawatir, Kasih Ibu Nggak Akan Pernah Hilang...

I will try to go quietly, though I can’t make any promises.. Please excuse me.

So my mom prepared little goodie bag for you! it has some candies and earplugs.

Please use it when it’s too noisy because of me. Enjoy your trip. Thank you ;’)

Apabila diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih sebagai berikut:

“Halo, saya Junwoo dan saya berusia 4 bulan. Hari ini, saya akan pergi ke AS dengan ibu dan nenek saya untuk melihat bibi saya.

Saya sedikit gugup dan takut karena ini penerbangan pertama saya, yang berarti saya mungkin menangis atau membuat berisik.

Aku akan mencoba untuk lebih tenang, meskipun aku tidak bisa berjanji..

Permisi.

Jadi ibuku menyiapkan goodie bag kecil untukmu! memiliki beberapa permen dan penyumbat telinga.

Baca Juga: Perjuangan Setiap Hari Ibu Fauzan Gendong Antar Jemput Putranya ke Sekolah: Andai Kaki Saya Bisa Gantikan Kaki Fauzan

Silakan gunakan saat terlalu berisik karena saya. Nikmati perjalanan Anda. Terima kasih ;')".

Dalam unggahannya Dave Corona sempat mengira bahwa wanita tersebut adalah seorang pramugari.

"Awalnya saya kira dia pramugari," kata Corona yang merupakan direktur Fotografi di ABC Television di San Fransisco.

Ia menyebutkan wanita itu membagikan bingkisannya sambil menggendong bayinya.

Corona menulis bahwa itu adalah "gerakan yang sangat menyentuh oleh ibu" di postingannya, yang disuka lebih dari 2.000 warganet, dikomentari lebih dari 200 orang dan dibagikan hampir 1.000 orang.

Kisah perjuangan seorang ibu lainnya juga datang dari seorang ibu di Yogyakarta.

Seorang wanita bernama Marsinah (50) rela menggendong putrinya Oki Sinawati Solikhah (14) yang lahir dengan kaki yang tidak berfungsi dengan baik.

Melansir artikel Tribunnews.com yang tayang pada 22 April 2017 silam, mengungkapkan setidaknya 3-5 kali dalam sebulan Mboh Nah, panggilan Marsinah, menggendong Oki untuk belajar agama.

Baca Juga: MasyaAllah! 11 Tahun Hidup Prihatin dari Hasil Jualan Pecel, Ibu di Jawa Tengah Ini Berhasil Jadi Orang Pertama yang Berangkat Haji ke Tanah Suci

Mbok Nah menceritakan, anak bungsunya itu lahir 14 tahun lalu di rumah melalui pertolongan bidan. Semula, tidak ada yang berbeda selama kehamilan sampai Oki lahir.

Kejanggalan terjadi ketiga Oki berusia 9 bulan. Usai imunisasi campak, badan Oki panas tinggi sampai kejang-kejang. Oki bayi terus rewel.

"Sejak itu Oki gampang sakit, rewel terus. Sudah saya bawa ke dokter, ke mana-mana, tapi tidak ada hasil. Bahkan lebih parah. Kakinya Oki tidak bisa digerakkan sendiri. Kalau kata dokter ada kelainan pada tulangnya," ujar Mbok Nah.

Sejak itu, Mbok Nah biasa menggendong Oki saat bepergian, terutama saat hendak menghadiri pengajian-pengajian di lain desa atau kecamatan bahkan luar kota.

Dalam sebulan, dia bisa 3 sampai 5 kali mendatangi majelis-majelis pengajian agama Islam ke luar desanya. Saking rajinnya, ustaz pengisi pengajian hafal dan kerap merindukan Oki jika tidak hadir.

GridPop.ID (*)