GridPop.ID - Aksi pemerkosaan bergilir dilakukan oleh 9 pemuda terhadap seorang gadis di bawah umur hingga berujung bentrok dua desa.
Korban diketahui berinisial JL yang berusia 15 tahun.
Melansir Tribun Lombok, awal mula insiden pemerkosaan itu terjadi yakni saat korban baru saja menonton acara MTQ di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, NTB pada, Sabtu (30/7/2021).
Lalu JL diajak jalan-jalan oleh seorang pelaku yang berinsial AL (18).
Akan tetapi, korban justru dibawa ke sebuah rumah kosong yang berada di Kecamatan Monta.
"Saat dibawa ke rumah itu, ada 12 pemuda yang sedang nongkrong."
"Empat di antaranya remaja perempuan yakni NT, YN, SH baru tamat SMA, dan inisial CN pelajar SMP," kata Kapolsek Monta, Iptu Takim, Kamis (4/8/2022).
AL lalu menarik paksa korban untuk masuk ke dalam rumah.
Kemudian korban diperkosa oleh 9 pemuda secara bergiliran.
Korban hanya mengenal AL, DY, dan YN dari kesembilan pelaku tersebut.
Lalu para pelaku langsung pergi begitu saja setelah puas memperkosa korban.
Saat korban pulang, ia lantas menceritakan apa yang dialaminya pada orang tuanya.
Tak terima dengan insiden tersebut, ibu korban melapor ke Polres Bima.
Melansir Tribun Jateng, akibat insiden pemerkosaan tersebut warga dua desa yaitu, Desa Simpasai dan Desa Sie di Kecamatan Monta, Kabupate Bima, NTB terlibat bentrok.
Saat ini kedua desa telah dijaga oleh aparat guna mengantisipasi kejadian terulang.
Warga dari kedua desa saling lempar menggunakan batu, kayu bahkan senjata tajam.
Sejumlah rumah pun dilaporkan mengalami kerusakan.
Adapun Kabag Ops Polres Bima, Kompol Herman berujar bahwa saat insiden bentrokan terjadi, ia dan anggotanya sedang berada di lokasi.
Pihaknya sedang mencari keberadaan 9 terduga pelaku pemerkosaan.
Secara tiba-tiba ada sekelompok warga Desa Sie yang datang guna mencari pelaku
Akan tetapi mereka tak menemukan para terduga pelaku.
Kemudian pihak keluarga korban merusak fasilitas yang ada di sekitar lokasi.
"Karena dilihat merusak, warga Desa Simpasai berusaha mencegat hingga berujung mereka saling serang antara satu dengan yang lain," ujar Herman.
Sempat terjadi aksi blokade jalan yang dilakukan warga Desa Sie.
Mereka meminta agar pihak berwajib segera menangkap para terduga pelaku.
"Tapi, sekarang sudah kami buka jalannya," terangnya.
Kini aparat berjaga-jaga di dua desa tersebut guna mencegah terjadinya bentrok susulan.
GridPop.ID (*)