Tak hanya itu, shirataki da porang juga bisa jadi pilihan bahan dasar tepung untuk mi yang tengah dikembangkan pemerintah.
"Yang utama sebetulnya makan dulu, kalau kita mem-promoting misalnya pangan lokal A, ya mari kita makan itu."
"Jangan kita mem-promoting hanya di sisi hulunya saja."
"Orang suruh nanam, petani suruh nanam, tapi ketika di hilirnya tidak disiapkan untuk bagaimana mengaksesnya," tuturnya, dikutip dari KompasTV.
Ia juga menilai bahwa sumber pangan yang ada di Indonesia bisa dimanfaatkan sesuai dengan inovasi olahan dari pangan itu sendiri.
"Karena prinsipnya, ketika sumber pangan karbohidrat itu kemudian diolah jadi tepung pasti bisa jadi mi."
"Karena kan orang paling gampang bikin mi ya. Jadi bisa aja, itu kan inovasi produk," jelasnya.
Adapun, potensi kenaikan harga mi instan ini sudah diprediksi sebelumnya.
Salah satunya diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo pada awal Juli 2022.
"Ini hati-hati, yang suka makan roti, yang suka makan mi (instan), bisa harganya naik. Karena apa? Ada perang di Ukraina," kata Jokowi.
GridPop.ID (*)