Find Us On Social Media :

DETIK-DETIK Sebelum Penembakan Brigadir J, Ferdy Sambo Murka Setelah Putri Candrawathi Dapat Perlakuan Ini Dari Almarhum Josua, Motif Pembunuhan Diungkap

By Luvy Octaviani, Jumat, 12 Agustus 2022 | 13:03 WIB

Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat

GridPop.ID - Kasus penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih terus menjadi sorotan publik.Pasalnya, kasus pembunuhan ini melibatkan anggota Polri.Inspektur Jenderal Ferdy Sambo ditetapkan sebagai dalang di balik penembakan yang menewaskan Brigadir J.terbaru, detik-detik penempaban Brigadir J yang disusun oleh Ferdy Sambo terungkap.Dilansir dari laman kompas.com, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Brigadir Jenderal Andi Rian Djajadi menjelaskan detik-detik sebelum penembakan yang dilakukan Sambo kepada Brigadir J. Motif penembakan Brigadir J pun diungkap, Ferdy Sambo ngaku emosi setelah tahu laporan Putri Candrawathi sang istri mendapat tindakan yang melukai harkat martabat oleh Almarhum Josua."FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah dapat laporan PC yang mendapatkan tindakan yang melukai harkat martabat keluarga di Magelang oleh almarhum Josua," ujar Andi, di Markas Komando (Mako) Brimob, Kamis (11/8/2022).Setelah marah, Sambo merencanakan pembunuhan itu dengan memanggil anak buahnya yakni Bhayangkara Dua Richard Eliezer atau Bharada E dan Brigadir Polisi Kepala Ricky Rizal (Bripka RR). Melalui kuasa hukumnya, Deolipa Yumara, Bharada E mengakui dirinya diperintah Sambo untuk membunuh rekannya sesama ajudan, Brigadir J. Saat itu, Bharada E takut karena terancam akan ditembak Sambo jika tak memenuhi perintah atasannya. Lokasi penembakan diketahui berada di rumah dinas Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca Juga: VIRAL! Diajak Tetangga Nobar Video Mesum, Pria Ini Syok Saat Tahu Pemeran Wanita Tanpa Busana Ternyata Istri Tercinta, Endingnya Sungguh di Luar Dugaan

Penembakan terjadi pada 8 Juli lalu, tak lama setelah rombongan istri Sambo dengan para ajudan tiba di rumah pribadi, setelah melakukan perjalanan darat dari Magelang, Jawa Tengah. Setelah rombongan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR), istri Sambo dan para ajudan termasuk Bharada E, Brigadir J, dan Bripka RR menuju rumah dinas di Kompleks Polri. Di sanalah kejadian penembakan ini terjadi. Menurut pengakuan Bharada E kepada kuasa hukumnya, saat itu dia terpaksa menembak Brigadir J berkali-kali dengan mata tertutup karena merasa terancam oleh Sambo.Sementara dikutip dari laman tribunnews.com, meski begitu, Andi tidak merinci seperti apa tindakkan yang melukai harkat dan martabat yang diduga dilakukan Brigadir J tersebut.Ia menambahkan penjelasan secara rinci akan diungkap dalam persidangan nantinya.“Secara spesifik ini hasil pemeriksaan dari tersangka FS. Untuk nanti menjadi jelas tentunya nanti dalam persidangan akan dibuka semunya,” ujarnya.Selain Ferdy Sambo, Asisten Rumah Tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo bernama Kuat Maruf (KM), juga turut ditetapkan menjadi tersangka.Keduanya menyusul Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Brigadir Ricky Rizal alias Brigadir RR yang sudah menjadi tersangka sebelumnya.Keempat tersangka disangka pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup.Adapun peran keempat tersangka adalah Bharada E yang merupakan pelaku penembakan terhadap Brigadir J.

Baca Juga: Juragan Kain Banting Stir Jadi Caleg? Haji Faisal Terjun ke Dunia Politik Usai Namanya Kian Dikenal Publik, Ayah Fuji Bongkar Alasan di Baliknya

Sementara itu, tersangka Brigadir Ricky Rizal dan KM diduga turut membantu saat kejadian.Sedangkan, tersangka Irjen Ferdy Sambo diduga merupakan pihak yang meminta Bharada E menembak Brigadir J.Dia juga yang membuat skenario seolah-olah kasus itu merupakan kasus tembak menembak.Dalam kasus ini, Timsus memeriksa 56 personel polisi terkait penanganan kasus Brigadir J.Adapun 31 orang di antaranya diduga melanggar kode etik profesi polri (KKEP).Adapun sebanyak 11 anggota Polri di antaranya ditahan di tempat khusus buntut kasus tersebut.Dari jumlah anggota Polri yang ditahan di tempat khusus, 3 orang diketahui merupakan perwira tinggi Polri.GridPop.ID (*)