Find Us On Social Media :

BUCIN Akut ke Pacar, Pria Ini Rela Gelapkan Uang Perusahaan Demi Guyur Kekasih dengan Barang Mewah, Ending Nasibnya Justru Menyedihkan

By Luvy Octaviani, Rabu, 7 September 2022 | 16:03 WIB

Ilustrasi pria

GridPop.ID - Pria ini sudah bucin akut ke pacarnya hingga rela menghalalkan segala cara demi turuti kekasih.

Pacar pria ini memang bergaya hidup glamor.

Parahnya demi memenuhi gaya hidup pacarnya, pria ini sampai nekat menggelapkan uang perusahaan.

Ending nasib pria ini justru menyedihkan setelah guyur pacarnya dengan barang mewah.

Hal ini menimpa seorang pria tajir asal China.

Dilansir Sosok.ID dari Oddity Central, ialah kisah seorang pria 31 tahun bernama Zhang.

Ia merupakan anak dari seorang pengusaha sukses dari Hangzhou, China.

Sejak lahir, ia sudah terbiasa hidup dalam kemewahan dan menghabiskan banyak uang untuk apa pun yang diinginkannya.

Tapi hidupnya mulai berubah semenjak ia mengencani seorang wanita cantik bernama Yang Yizhen pada 2016 silam.

Wanita yang berprofesi sebagai model, influencer, livestreamer, dan freelance online itu memiliki gaya hidup yang mewah.

Saking mewahnya, penghasilan Zhang pun tak dapat mengimbangi gaya hidupnya.

Baca Juga: Tips Hidup Atasi Radang Tenggorokan, Jangan Langsung Beli Obat, Cukup Gunakan Deretan Bahan Alami Ini Dijamin Ampuh Menyembuhkannya

Selama dua tahun berpacaran, Zhang disinyalir telah menggelapkan uang perusahaan ayahnya sebesar 70 juta yuan (sekitar Rp 150 miliar).

Uang itu dihabiskan Zhang untuk memanjakan pacarnya dengan berbagai hadiah mahal.

Seperti pakaian desainer, perhiasan dan aksesori, mobil mewah, hingga liburan ke Dubai.

Tak hanya menggelapkan uang perusahaan sang ayah, Zhang juga dilaporkan utang ke teman-teman tajirnya untuk memenuhi gaya hidup pacarnya itu.

Tak sanggup melunasi utang-utangnya itu, Zhang kemudian memutuskan untuk berjudi dengan harapan bisa mengembalikan uang yang telah ia pinjam.

Sayangnya dewi keberuntungan lagi-lagi tak berpihak kepada Zhang.

Alih-alih memenangkan uang 70 juta yuan, dia malah kehilangan 170 juta yuan (sekitar Rp 363 miliar).

Karena tak sanggup membayar utang-utangnya, Zhang akhirnya dilaporkan ke polisi dan ditangkap pada 2018 lalu.

Ditangkap atas tuduhan penipuan, Zhang mengakui pengelolaan uangnya yang buruk, tetapi ia juga menyalahkan pacarnya karena membuatnya berakhir dalam situasi tersebut.

Dalam persidangan, Zhang mengatakan bahwa pacarnya sering menemaninya ke Makau dan mendrongnya untuk berjudi.

Bak peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga.

Baca Juga: Tak Sengaja Tumpahkan Air Garam ke Lantai Rumah, Ibu Rumah Tangga Ini Kaget dengan Perubahan yang Terjadi, Ternyata Bisa Jadi Tips Hidup yang Merubah Segalanya!

Setelah ditangkap dan terancam dipenjara, kekasih Zhang justru meninggalkannya.

Tak hanya meninggalkan Zhang, wanita itu juga bekerja sama dengan jaksa untuk melawan pacarnya dalam kasus itu.

Seolah tak cukup menginjak-nginjak harga diri Zhang, dia juga menghapus segalanya tentang pria itu di media sosialnya.

Bahkan, dia dilaporkan mengunggah foto dengan pria lain tak lama setelahnya.

4 Tips Berhenti jadi Bucin dari Psikolog

Dilansir dari laman kompas.com, psikolog klinis dewasa, Inez Kristanti, M.Psi., dalam webinar yang diikuti PARAPUAN, 2022: Stop Nge-bucin! di MyndfulAct Event, Sabtu (27/11/2021) mengungkapkan tips berhenti menjadi budak cinta.

Inez berpesan, "Saat kamu mencintai orang lain, hubungan itu jangan sampai mengisolasimu dari interaksi dengan orang lain."

Lebih lanjut Inez melanjutkan, ada beberapa tips untuk berhenti menjadi budak cinta, antara lain:

1. Menetapkan privasi

Hubungan yang sehat itu ada batasan atau privasi, ini bukan berarti kamu tidak terbuka atau menyembunyikan sesuatu dari pasangan.

"Di dalam hubungan itu kita perlu ada privasi, nggak bisa semuanya dibagikan ke orang lain karena dapat kehilangan jati diri sendiri," ujar Inez.

Baca Juga: LPSK Bongkar Kondisi Bharada E Saat Rekontruksi, Ternyata Emosi Sempat Meledak Gegara Sosok Ini, Siapa?

2. Prinsip kemitraan dan bukan kepemilikan

Pasangan adalah mitra, bukan berarti kita memiliki mereka sama seperti benda yang bisa diakui atau didominasi.

"Hubungan itu partnership, not ownership. Kita harus ada kontrol diri, nggak bisa memperlakukan orang lain sama seperti barang," kata Inez.

Ia melanjutkan, hubungan itu berjalan berdampingan, perlu setara, dan tidak ada yang paling menguasai atau dominan.

3. Komunikasi yang sehat

Menurut Inez, ada tiga jenis komunikasi yang sehat yaitu clear, assertive, dan listening. "Semua komunikasi dalam hubungan harus clear atau jelas, bukan jawaban terserah dan bukan memberikan kode-kode," ungkap Inez.

Selanjutnya adalah assertive. Yaitu kemampuan komunikasi di antara agresif dan submisif, dengan menunjukkan rasa percaya diri dan tegas.

"Dalam hubungan, kita harus mengomunikasikan keinginan dan kebutuhan secara jelas, tegas, dan tetap sopan," imbuhnya.

Komunikasi yang sehat ketiga adalah listening, yaitu kemampuan komunikasi saling mendengarkan perspektif pasangan tanpa menginterupsi.

"Mendengarkan adalah komunikasi yang penting, tapi sering dilupakan. Kadang kita gak butuh solusi atau saran, tapi hanya butuh didengarkan," tutur Inez.

4. Introspeksi diri

Baca Juga: Ferdy Sambo Tidak Mau Main-main Siapkan sang Putra Jadi Penerusnya, Terungkap Biaya Sekolah Tembus Ratusan Juta, Lulusannya Dijamin Lolos Taruna dan Taruni!

Inez mengingatkan, tidak semua hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan adalah perilaku toksik orang lain.

"Terkadang, kita perlu tahu kapan harus berintrospeksi diri apakah kita sendiri yang toksik, atau memang situasinya tidak bisa diubah dan kita perlu pergi," tutur Inez.

Ia melanjutkan, contoh hubungan toksik itu seperti gaslighting (mempertanyakan realitas diri sendiri), love bombing (di awal hubungan sangat manis untuk manipulasi), co-depence (ketergantungan), dan trust issue (sulit percaya).

GridPop.ID (*)