Tapi menurutnya tidak semua standar yang berlaku di masyarakat harus dijadikan ukuran kebahagiaan seseorang.
"Sekarang banyak yang nanya, dimana pun itu, sering selalu ditanya 'kamu kapan punya momongan?' gue pengin tanya balik, kenapa itu harus ditanyain, kalau enggak punya emang kenapa?" ujar Rina.
"Gue seneng anak kecil, kadang netizen, fans, 'ayok punya anak dong, pasti anaknya lucu, nanti anaknya cantik,' masalahnya punya anak bukan buat lucu-lucuan," sambungnya.
Ini menurutnya sama seperti ketika seseorang memutuskan untuk sendiri dulu atau bahkan tidak menikah.
"Kalau gue memaksakan diri gue karena enggak enak nih, takutnya, dipikirnya, gue nanti 'wah mikirnya aneh, melawan norma, adat budaya,' misalnya, gue akan selamanya berpura-pura terus," ujar Rina.
"Gue akan selamanya menyiksa diri gue untuk mengikuti, hidup gue jadi didikte sama lingkungan sosial. Gue enggak mau, gue punya kebebasan untuk mencintai diri gue dong," jelasnya.
Kesepakatan itu rupanya bukan diambil sepihak. Bahkan Rina sudah membicarakannya lebih dulu dengan Josscy sejak mereka masih berpacaran.
"Udah gue obrolin dari pacaran. Pokoknya diceritain dulu detil-detail- detail, kita diskusi dulu, jadi sebelum nikah, itu kita udah obrolin dulu," kata Rina.
"Akhirnya gue jelaskan kondisi kita begini, kita cerita banyak, akhirnya dia pun mengerti, tanpa mengeluh, tanpa menuntut, kan enak kan? Enggak jadi masalah kan," tuturnya.
Sebagai tambahan, Rina Nose sendiri juga sempat menceritakan jika dirinya terkena gangguan mental.
Dilansir dari laman tribunlampung.co.id, Rina Nose mengaku mengalami ganguan mental OCD (Obsessive-Compulsive Disorder).