"Hanya cabai rawit yang turun harga, (komoditi, -red) yang lain masih stabil di harga itu sebulan ini," ujar Rea, salah satu pemilik kios di Pasar Tutuyan, Desa Tutuyan Dua.
Warga mengaku bersyukur belum ada kenaikan bahan pokok berarti, pasca kenaikan harga BBM.
"Untuk harga di pasar masih terjangkau semuanya, kecuali memang harga BBM yang memberatkan ongkos transportasi kami," komentar Ismail Mokodompit, salah satu pembeli asal Tombolikat.
Sebagai tambahan informasi seperti yang dikutip dari Kontan.co.id, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan harga barang kebutuhan pokok terus stabil di masyarakat.
Pihaknya pun terus melakukan pengawasan guna mengantisipasi gejolak harga, khususnya pasca kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Mendag Zulhas menjelaskan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Pemerintah Daerah untuk membantu biaya transportasi barang kebutuhan pokok.
Terutama bagi daerah yang mengalami kenaikan harga barang kebutuhan pokok lebih dari 5%.
"Pemerintah daerah akan membantu subsidi transportasinya sehingga harga barang kebutuhan pokok dapat turun. Jadi ini harus menjadi perhatian jangan sampai bergejolak," ungkap Mendag Zulhas dalam keterangan tertulis, Minggu (11/9).
Ia memaparkan pemerintah akan terus berupaya menjaga inflasi pangan terkendali melalui berbagai upaya.
Mulai dari operasi pasar, subsidi angkutan, maupun optimalisasi program Gerai Maritim, Tol Laut, dan Jembatan Udara.
Dengan hal ini, pihaknya optimistis dapat mengendalikan gejolak harga sebagaimana upaya stabilisasi Minyak Goreng yang berhasil mencatatkan deflasi dalam empat bulan terakhir.
"Saya setiap hari memonitor harga barang kebutuhan pokok. Di Pasar Karang Ayu harga barang kebutuhan pokok stabil. Untuk telur terus mengalami penurunan, di pasar tercatat Rp 27.000/kg dan terus kita monitor," jelasnya.
GridPop.ID (*)