Find Us On Social Media :

Harga Sembako Beras Naik, Mendag: Tidak Perlu Khawatir, Ada Subsidi!

By Arif B, Selasa, 27 September 2022 | 14:02 WIB

Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau harga bapok di Pasar Dukuh Kupang Surabaya, Minggu (14/08/2022)

GridPop.ID - Harga sembako beras beberapa hari ini mengalami kenaikan.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan pun menghimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah akan menyediakan subsidi terhadap selisih harga sembako beras.

"Misalnya harga beras dari Bulog sekian, lebih, bisa dibantu subsidi jadi tidak perlu khawatir sebetulnya karena dibiayai pemerintah (selisih harganya)," kata Mendag dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/9/2022).

Zulkifli memastikan masyarakat tidak akan membayar lebih mahal terhadap harga beras mengingat pemerintah memiliki memiliki mekanisme cadangan stabilisasi harga dan pasokan (CSHP) ini.

Ia menjelaskan harga beras saat ini mulai naik karena harga gabah naik dari Rp 4.400 menjadi Rp 5.500 mengingat tiap daerah di Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten membuat gabah dan banyak perusahaan yang menyerap gabah tersebut.

Ia mengatakan akan terus berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menyelenggarakan operasi pasar di sejumlah wilayah dalam rangka mengendalikan kenaikan harga beras.

Sementara dari sisi stok, ia menyebutkan saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang milik Perum Bulog mencapai 800 ribu ton sehingga masih akan mampu mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun.

Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh Kepala Devisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog, Budi Cahyanto.

Ia membenarkan bahwa stok beras saat ini tengah menipis.

Baca Juga: Harga Sembako Minyak Goreng Berhasil Turun, Mendag Zulkifli Hasan Bangga Koar-koar di 100 Hari Masa Jabatannya

Hal ini dikarenakan permintaan pasar akan beras medium Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sedang tinggi hingga 10 ribu ton per hari di seluruh Indonesia.

"Namun kami juga terus lakukan serapan terutama di daerah sentra produksi yang sedang panen misalnya di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Merauke," terang Budi, Senin (26/9).

Meski demikian Budi mengatakan bahwa stok beras hingga akhir tahun 2022 cukup karena saat ini Bulog masih memiliki cadangan beras 800 ribu ton.

Mendag pun mengaku tak akan ragu untuk mengambil langkah dalam mengimpor beras jika memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan.

"Soal beras tidak ada tawar menawar karena (kontribusinya) terhadap inflasi 3,3 persen. Beras langka tidak kebayang. Impor pun saya rela. Agar itu betul-betul dijaga. Kalau mahal harus ada operasi pasar," tegasnya.

Tak hanya beras, pemerintah pun akan memberi subsidi selisih harga jual untuk kedelai sebesar Rp 1.000 per kilogram dan jagung Rp 1.500 per kilogram jika harga kedua komoditas tersebut naik di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto menjelaskan mekanisme CSHP sendiri digunakan apabila harga beras lebih tinggi dari HET yaitu Perum Bulog akan turun tangan untuk mendistribusikan berasnya kemudian pemerintah membayar selisih harga beras yang ada di pasar dengan harga yang Bulog jual.

Ia menjelaskan, secara rata-rata harga beras mengalami kenaikan 0,9 persen dibandingkan tahun lalu dengan harga beras medium yang disalurkan pemerintah saat ini berada di sekitar Rp9.000 per kilogram sedangkan beras premium di sekitar Rp 10.000 per kilogram.

"Jadi tidak perlu khawatir, harga pasti terkendali dan Bulog mulai besok bersama Pak Menteri Perdagangan mulai intervensi karena ada kenaikan sedikit," jelas Suhanto.

Baca Juga: Harga Sembako Minyak Goreng Kemasan Hari Ini, Senin 26 September 2022, Ada Diskon?

GridPop.ID (*)