Find Us On Social Media :

Mengenal Bahaya Gas Air Mata Dalam Tragedi Kanjuruhan, Begini Penjelasan Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya

By Ekawati Tyas, Minggu, 2 Oktober 2022 | 19:32 WIB

Penjelasan Tentang Gas Air Mata dan Dampaknya Dalam Tragedi Kanjuruhan di Malang.

GridPop.ID - Tragedi Kanjuruhan yang memakan 130 korban jiwa membuat publik geger.

Bagaimana tidak, pertandingan Arema vs Persebaya Surabaya di ajang Liga 1 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan tersebut justru berujung mencekam.

Melansir Surya.co.id, korban jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan ini terus bertambah.

Dari yang semula berjumlah 127 menjadi 129 korban jiwa.

"Semula 127 kini bertambah 2 menjadi 129 korban. Iya (dari polisi juga)," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto saat dikonfirmasi TribunJatim.com.

Mayoritas korban kerusuhan yang meninggal saat tiba di rumah sakit karena kondisi para suporter yang telah memburuk.

Kebanyakan suporter bola ini mengalami sesak napas, bertumpuk, dan terinjak-injak saat semua orang panik keluar dari stadion.

Selain itu, para korban meninggal dikarenakan dampak gas air mata.

Sebenarnya apakah gas air mata dan bahaya gas air mata?

Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi Perintahkan PSSI Hentikan Liga 1 Sementara, Persib Persija Batal Tanding!

Melansir Suryamalang.com, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dede Nasrullah Skep Ns MKep memberikan penjelasan.

Gas air mata, ujar Dede mengandung 3 kumpulan bahan kimia dan salah satunya yang sering digunakan adalah chloroacetophenone yang disingkat dengan CN dan chlorobenzylidenemalononitrile atau yang disingkat CS.