GridPop.ID - Harga sembako murah tentu menjadi incaran, termasuk ibu-ibu di Madiun.
Mereka rela antre dari pagi demi mendapatkan harga sembako murah di operasi pasar yang digelar oleh Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun.
Bagaimana tidak, harga sembako telur di sana hanya Rp 19 ribu per kilogram dari harga normalnya Rp 23-25 ribu per kilogram.
Seorang warga sekitar, Siti Munawaroh (39) mengaku sangat terbantu dengan adanya operasi pasar tersebut.
Berbekal kupon yang didapat di hari sebelumnya, ia rela antri mulai pukul 07:00 WIB.
"Beras, gula, minyak goreng, telur, semua lebih murah. Ya merasa terbantu," kata Siti, Senin (10/10/2022), dikutip dari TribunMadiun.com.
Siti mencontohkan, harga telur di pasaran mencapai Rp 23-25 ribu sedangkan di operasi pasar hanya Rp 19 ribu perkilogram.
Lalu beras di operasi pasar di jual Rp 6.500 perkilogram, sedangkan di pasar Rp 8.500 perkilogram hingga Rp 9.500 perkilogram.
"Minyak goreng biasanya Rp 14 ribu, di sini di jual Rp 10.500 perliter," lanjutnya.
Baca Juga: Naik Rp 10 Ribu, Ini Penyebab Harga Sembako Cabai Merah Keriting Melambung dari Hari Kemarin
Ia berharap operasi pasar bisa diadakan setiap bulan.
Senada, warga sekitar, Darwati mengatakan saat ini biaya hidup sedang tinggi setelah harga bahan bakar minyak (BBM) naik.
Adanya operasi pasar ini dinilai Darwati sangat membantu masyarakat Desa Bakur.
"Terbantu sekali karena harga (komoditas) di pasaran sedang naik. Di operasi pasar ini harga telur sama minyak goreng paling terasa selisihnya," kata Darwati.
Namun begitu, warga tidak bisa seenaknya membeli komoditas tersebut melainkan dibatasi berdasarkan kupon yang diberikan perangkat desa.
Dalam operasi pasar tersebut, Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun juga menyediakan gula dengan harga Rp 10.500 per kilogram.
Lalu mie instan Rp 2.800 per bungkus, dan bawang merah Rp 21 ribu per kilogram, serta bawang putih Rp 13 ribu per kilogram.
Diketahui harga sembako untuk beberapa komoditi seperti beras mengalami kenaikan harga imbas dari kenaikan harga bbm.
Meski begitu, seperti yang diberitakan Kompas.com sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan menghimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah akan menyediakan subsidi terhadap selisih harga sembako beras.
Baca Juga: Naik Rp 10 Ribu, Ini Penyebab Harga Sembako Cabai Merah Keriting Melambung dari Hari Kemarin
"Misalnya harga beras dari Bulog sekian, lebih, bisa dibantu subsidi jadi tidak perlu khawatir sebetulnya karena dibiayai pemerintah (selisih harganya)," kata Mendag, Minggu (25/9/2022).
Zulkifli memastikan masyarakat tidak akan membayar lebih mahal terhadap harga beras mengingat pemerintah memiliki memiliki mekanisme cadangan stabilisasi harga dan pasokan (CSHP) ini.
Ia menjelaskan harga beras saat ini mulai naik karena harga gabah naik dari Rp 4.400 menjadi Rp 5.500 mengingat tiap daerah di Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten membuat gabah dan banyak perusahaan yang menyerap gabah tersebut.
Ia mengatakan akan terus berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menyelenggarakan operasi pasar di sejumlah wilayah dalam rangka mengendalikan kenaikan harga beras.
Sementara dari sisi stok, ia menyebutkan saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang milik Perum Bulog mencapai 800 ribu ton sehingga masih akan mampu mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun.
Baca Juga: Harga Sembako Beras Naik, Mentan SYL Sarankan Kita Makan Sagu Saja: Bisa Tahan 1-2 Tahun!
GridPop.ID (*)