Dr. Su Yining lantas memberikan penjelasannya.
Dijelaskan sang dokter jika saat wanita sedang hamil, maka pasangan tak boleh terlalu intens berhubungan fisik.
Jika saat berhubungan fisik tak nyaman, maka sebaiknya dihindari, jangan coba-coba memaksakan diri.
Jika khawatir air mani bisa merangsang kontraksi rahim, maka perlu menggunakan kondom.
Sebagian orang beranggapan aktivitas seksual atau orgasme dapat membahayakan bayi, meningkatkan kemungkinan keguguran, atau menginduksi persalinan dini.
Namun, bagi mereka yang memiliki kehamilan yang sehat, hal ini tidak terjadi.
Janin dilindungi oleh cairan ketuban serta otot-otot rahim yang kuat.
Aktivitas seksual tidak akan mempengaruhi bayi, selama ibu hamil tidak memiliki masalah kandungan.
Ibu hamil harus menghindari hubungan fisik jika memiliki kehamilan kembar, pembukaan serviks sebelum waktunya, punya riwayat persalinan prematur, pendarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan, dan kebocoran cairan ketuban.
Wanita hamil harus berhati-hati melindungi diri dan bayinya dari infeksi menular seksual (IMS).
Ini berarti bahwa pengendalian kelahiran seperti kondom harus digunakan untuk mencegah infeksi.