Li tak tahu bagaimana ia bisa terkena penyakit tersebut, padahal ia tak pernah gonta-ganti pasangan.
Ia pun menaruh curiga pada sang istri.
Mengetahui bahwa dia tidak bisa berkilah lagi, sang istri pun mengakui bahwa dia terinfeksi HIV/AIDS sebelum menikah.
Hasil kesehatannya juga telah dikirim ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Namun, saat pemeriksaan kesehatan pranikah, tidak diketahui dia berada di tahap mana, jadi dia teridentifikasi sehat dan pernikahanpun berjalan lancar.
Rasa kaget itu tak berhenti di situ saja, lantaran si buah hati juga terinfeksi HIV/AIDS.
Li marah besar hingga ia memilih untuk melayangkan gugatan cerai pada sang istri.
Bukan itu saja, pria itu turut menggugat Pusat Keluarga Berencana dan Kesehatan Ibu di distrik Nhu Cho, karena gagal mengidentifikasi penyakit istrinya.
Pada akhirnya Li dan istrinya bercerai, namun tidak mendapatkan kompensasi apapun.
Li mengaku sakit hati setelah menerima semua kenyataan ini.