Find Us On Social Media :

Bakal Dilanjutkan di Tahun 2023, Ini Beda Program Kartu Prakerja Dari Tahun Sebelumnya

By Luvy Octaviani, Rabu, 19 Oktober 2022 | 10:01 WIB

Program Kartu Prakerja Bakal Berlanjut di Tahun 2023

GridPop.ID - Program Kartu Prakerja adalah sebuah program bantuan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja di Indonesia.

Pemerintah sendiri sudah memutuskan untuk melanjutkan program kartu prakerja hingga tahun 2023.

Program Kartu Prakerja tahun 2023 akan lebih difokuskan pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pascapelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.

“Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi Covid-19,” ujar

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Komite Cipta Kerja dalam keterangan tertulis di laman Sekretariat Kabinet yang dikutip Kompas.com, Senin (10/10/2022).

Meskipun akan dilakukan skema normal pada tahun 2023, skema semi bantuan sosial (bansos) masih akan dilanjutkan hingga akhir kuartal IV-2022, dengan besaran bantuan pelatihan dan insentif sama dengan yang telah berlangsung saat ini.

Perbedaan Kartu Prakerja tahun 2023

Baca Juga: 'Cepat Kamu Tembak!', Perintah Ferdy Sambo Menggema di Rumah Dinas Duren Tiga, Kebengisan Terkuak!

Terkait dengan pelaksanaan skema normal Kartu Prakerja, seluruh pihak diminta untuk mulai melakukan persiapan dan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan terkait adanya berbagai perubahan, mengingat skema ini akan segera dilaksanakan pada awal tahun 2023.

Dengan pelaksanaan skema normal Kartu Prakerja di tahun 2023, pemerintah akan melakukan penyesuaian besaran bantuan yang diterima peserta.

Penerima Kartu Prakerja akan memperoleh bantuan senilai Rp 4,2 juta per individu, dengan rincian sebagai berikut:

- Bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta

- Insentif pascapelatihan Rp 600.000 yang akan diberikan sebanyak satu kali

- Insentif survei sebesar Rp 100.000 untk dua kali pengisian survei.

Adapun program Kartu Prakerja tahun depan akan diimplementasikan secara daring, luring, maupun bauran.

Selain itu, Prakerja tahun 2023 memungkinkan bagi penerima bantuan sosial (bansos) dari kementerian atau lembaga lainnya seperti Kementerian Sosial, Bantuan Subsidi Upah, atau Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM), untuk dapat menerima manfaat dari Kartu Prakerja.

Untuk diketahui, pada tahun 2022 Kartu Prakerja telah memberikan manfaat bagi 3,46 juta penerima dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Sebanyak 53,6 persen peserta Kartu Prakerja di tahun ini di antaranya berasal dari 212 kabupaten/kota target penurunan kemiskinan ekstrem serta mencakup calon pekerja migran Indonesia (PMI).

Adapun sejak awal pelaksanaan program Kartu Prakerja, total penerimanya telah mencapai 14,9 juta orang.

Baca Juga: Kecewa dengan Keputusan Lesti, Hotman Paris Sindir Istri Rizky Billar: Berani Lapor Harusnya Konsekuen

Jokowi Apresiasi Program Kartu Prakerja

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi program Kartu Prakerja karena banyak masyarakat yang sudah merasakan manfaat prakerja.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat acara silaturahmi dengan Alumni Penerima Kartu Prakerja, di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/06/2022).

Hingga Juni 2022, kata Jokowi, manfaat Kartu Prakerja sudah diterima sekitar 12,8 jura orang.

“Saya sangat apresiasi. Yang daftar itu sampai saat ini sudah 115 juta, yang terverifikasi 84 juta, yang diterima 12,8 juta (orang). Besar sekali. Ini angka yang tidak kecil. (Sebanyak) 12,8 juta (orang) yang produktivitas, skill dan pengalaman kerjanya meningkat karena pelatihan prakerja,” ujar Jokowi, dikutip oleh trubunnews.com dari setkab.go.id.

Selain itu, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa program Kartu Prakerja juga diapresiasi oleh gara lain.

Bahkan beberapa negara ingin mempelajari sistem Kartu Prakerja di Indonesia.

“Kemarin (Juni 2022) dalam pertemuan di Davos, Menteri Liesje dari Belanda dengan Perdana Menteri juga mengatakan Kartu Prakerja mereka ingin melihat dan ini bisa direplikasi di negara-negara berkembang yang lain,” jelas Airlangga.

Baca Juga: Begini Beda Reaksi Teman Kuliah dan Kawan SMA Jokowi Soal Isu Ijazah Palsu

GridPop.ID (*)