Salah satu syaratnya adalah mencantumkan profil media sosial seperti facebook, instagram dan twitter," ungkap dia.
Tak sampai di situ, penyewa juga harus mengirim 10 kontak kerabat yang nantinya akan dihubungi satu per satu oleh penyedia jasa.
"Aku diharuskan mengirimkan 10 kontak kerabat untuk kontak darurat yang bisa dihubungi.
Setelahnya, ternyata dari pihak sananya tuh menghubungi kerabatku buat konfirmasi," jelas dia.
Disisi lain, May mengaku khawatir jika ponsel yang ia sewa mengalami kerusakan selama ia pakai.
"Jujur agak sedikit takut handphone-nya kenapa-kenapa waktu kita sewa.
Tapi untungnya aku dulu pengguna ios juga, jadi bisa dibilang aku hafal untuk menggunakannya," ujar May.
Fenomena sewa iPhone memang bukan hal yang baru.
Mengutip nextren.com, beberapa waktu lalu warga Twitter ramai membahas soal jasa sewa iPhone yang marak.
Pihak yang menyebarkan iklan promosi jasa sewa iPhone yang kemudian viral itu adalah akun Twitter @txtdarionlshop.
Harga jasa sewa tergantung jenis ponsel yang dipilih, mulai dari iPhone 6 yang memiliki bandrol termurah seharga Rp. 40 Ribu/24 jam sampai iPhone 11 Pro yang bandrolnya paling mahal di angka Rp. 400 Ribu/24 jam, semua dapat ditemukan oleh para calon penyewa.
Selain kedua seri iPhone tersebut, masih ada seri smartphone iPhone lain seperti iPhone 7, iPhone 8, iPhone X, iPhone XS, dan lain sebagainya.
Di bagian caption iklan promosi, sang pengiklan menuliskan tulisan "mau gaya bisa sewa iPhone bos, gausa beli kalo sewa lebih terjangkau".
Tidak lupa sang pengiklan juga meninggalkan kontak WhatsApp yang dapat dihubungi oleh siapapun yang ingin menyewa iPhone di tempatnya.
GridPop.ID (*)