Find Us On Social Media :

Himbauan OJK untuk Mahasiswa IPB Korban SAN, Segera Isi Data Diri di Link Ini Agar Dibantu Urus Masalah Pinjol!

By Arif B, Selasa, 22 November 2022 | 16:42 WIB

Ratusan mahasiswa IPB korban SAN diminta isi data diri lewat link ini.

GridPop.ID - Siti Anisa Nasution atau SAN (29), tersangka kasus pinjaman online (pinjol) berkedok investasi di Bogor telah ditangkap.

Akibat aksinya, tersangka sudah merugikan 317 orang dan 116 diantaranya mahasiswa IPB dengan total kerugian mencapai Rp 2,3 miliar.

Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tongam L. Tobing pun mengatakan pihaknya akan membantu masalah yang membelit ratusan mahasiswa IPB yang jadi korban SAN.

Diketahui, ratusan mahasiswa IPB tersebut terjerat dalam 4 platform penyedia pinjaman, yang terdiri dari 3 perusahaan pembiayaan, dan 1 P2P (peer to peer).

“Kami sudah berkordinasi dengan 4 platform penyedia pinjaman. Kami menyampaikan usulan agar mahasiswa IPB yang menjadi korban penipuan online bisa dibantu, namun bergantung pada kebijakan platformnya juga ya,” kata Tongam seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (21/11/2022).

Ia menyebut, SWI OJK akan menjembatani mahasiswa yang menjadi korban dengan mengumpulkan data-data melalui https://kontak157.ojk.go.id/.

Mahasiswa IPB yang terjerat penipuan online bisa langsung mengisi data untuk kemudian akan dikumpulkan dan diserahkan oleh OJK ke platform-platform yang terkait.

“SWI akan menjembatani pengumpulan data mahasiswa yang menjadi korban. Kami sampaikan link-nya paling lambat hari Rabu jam 12 siang, mahasiswa yang menjadi korban harus sudah menyampaikan data melalui link tersebut, dan akan kami sampaikan ke platform untuk memutus secara individual,” jelasnya.

Menurutnya, platform-platform tersebut juga berkomitmen untuk membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah penipuan berkedok investasi.

Baca Juga: Pakai Toko Online Orang Lain, Begini Cara SAN Jebak Ratusan Korban Sampai Rugi Miliaran, Bermula dari Ajakan Zoom Meeting!

Nantinya, setelah data dikumpulkan platform akan memutuskan untu melakukan relaksasi, rescheduling, atau restrukturisasi untuk membantu para korban.

“Memang yang menjadi perhatian kita adalah mahasiswa yang perlu dibantu agar mereka tenang dalam belajar. Jangan gara-gara itu, mereka gagal mencapai cita-citanya,” ucapnya.

Untuk mencegah kasus serupa terulang, SWI OJK akan bekerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia untuk memberikan penyuluhan kepada mahasiswa baru, dimulai dari IPB.

“Kasus IPB ini jadi pengalaman buat kita, perlu literasi keuangan. Dari rektorat sudah menyampaikan pada penerimaan mahasiswa baru, itu kan ada sekitar 8.000 mahasiswa baru ya, itu akan diberikan kewaspadaan soal pinjaman online, kita harap bisa memberikan edukasi agar tidak tertipu oleh hal seperti ini,” tuturnya.

Polisi Selidiki Dugaan Pelaku Lain

Pihak kepolisian masih terus mengembangkan kasus penipuan kerja sama usaha bermodus pinjaman online (pinjol) yang menjerat 317 korban di Bogor oleh tersangka SAN (29).

Pendalaman dilakukan untuk memastikan ada tidaknya pelaku lain selain Tersangka SAN dalam kasus ini.

Sementara ini, pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka masih satu orang, belum mengalami penambahan.

"Masih SAN (pelaku belum mengalami penambahan)," kata Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Minggu (20/11/2022).

Baca Juga: Terungkap Sosok SAN Serta Modusnya Tipu Ratusan Mahasiswa IPB, Bermula dari Syarat Ajukan Pinjaman Online, Bagi Hasil 10 Persen Tak Pernah Diterima Korban

Sebelumnya, pihak kepolisian menyebut bahwa ada informasi dugaan bahwa Tersangka SAN ini dibantu oleh orang lain dalam melakukan penipuan ini.

Namun, sementara ini pihak kepolisian Polres Bogor masih melakukan pendalaman.

"Seperti Pak Kapolres bilang, (dugaan pelaku lain) masih didalami," kata AKP Yohannes Redhoi Sigiro.

Polisi juga sementara ini tidak menemukan adanya agen atau jaringan terkait penipuan yang dilakukan Tersangka SAN ini.

Sehingga sementara pelaku yang ditetapkan atas penipuan ini adalah pelaku tunggal, yakni Tersangka SAN.

"Jadi tidak ada agen. Sampai saat ini kami menemukan faktanya tidak ada agen, tunggal. Cuma dari mulut ke mulut, yang mau ikut, ayo yang mau ikut, ikut zoom," terang AKP Yohannes Redhoi Sigiro.

Polisi juga mendalami kakak tingkat (kating) korban mahasiswa IPB yang disebut-sebut menginformasikan usaha kerja sama dari tersangka SAN kepada para mahasiswa juniornya.

"(Kakak tingkat) Sementara sudah kami periksa. Nanti akan kita dalami lagi," kata AKP Yohannes Redhoi Sigiro.

Baca Juga: Tak Hanya Kasus Pinjaman Online, Sosok SAN juga Pernah Didatangi Orang Kantor karena Gelapkan Uang Rp 45 Juta!

GridPop.ID (*)