Find Us On Social Media :

Pantas Kosong Melompong, Ternyata Perabot Rumah Keluarga Kalideres Dijual Sosok Ini, Bukti Sudah Dikantongi Penyidik!

By Arif B, Selasa, 22 November 2022 | 21:02 WIB

Rumah satu keluarga tewas di Kalideres.

GridPop.ID - Penemuan mayat satu keluarga di perumahan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat, masih menyisakan misteri.

Salah satunya ke mana larinya perabotan rumah keluarga tersebut.

Sempat beredar kabar jika perabotan rumah tersebut dicuri.

Namun, kabar itu langsung dipatahkan dengan temuan yang dikantongi penyidik.

Tenyata barang milik satu keluarga yang tewas misterius di Kalideres dijual satu per satu.

"Dari salah satu penghuni (korban), ternyata yang bersangkutan ini pernah menghubungi salah satu nomor. Ini berkaitan dengan penjualan barang-barang yang ada di dalam rumah," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Hengky Haryadi, dikutip dari Kompas.com.

"Barang-barang itu, yakni mobil, kendaraan (roda dua), kemudian AC, kulkas, blender, dan TV," lanjut dia.

Hengky memastikan, penyidiknya telah menemukan pihak-pihak yang membeli barang-barang tersebut. Bahkan, penyidik memiliki bukti transaksi perdagangan tersebut.

"Kami sudah dapatkan siapa yang membeli, berapa duit dijualnya, dan sebagainya," lanjut Hengky.

Baca Juga: Fakta Baru Kematian Keluarga di Kalideres, 2 Ponsel Berisi Pesan Negatif hingga Kesaksian Pegawai Koperasi yang Bikin Merinding

Penemuan bukti transaksi ini menjadi bukti penguat bahwa tidak ada praktik pencurian atau penggelapan atas barang-barang korban.

Dengan demikian, penyidik bisa melanjutkan proses penyelidikan ke dugaan motif lain tewasnya satu keluarga itu di luar dugaan pencurian atau penggelapan barang.

"Jadi, praduga awal yang menyatakan ada pencurian mobil, terus barang-barang yang ada di rumah, sementara bisa kami patahkan," ujar Hengky.

Selain barang-barang dijual, rumah di perum Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat, itu juga hendak dijual oleh Budiyanto, satu di antara anggota keluarga yang telah meninggal.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada 13 Mei 2022.

"Atas nama almarhum Budiyanto ini menghubungi ke para saksi ini untuk menjual rumah tersebut," kata Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022), dikutip dari Bangka Pos.

Berdasarkan keterangan saksi, Budiyanto sangat aktif menghubungi mediator jual beli rumah.

Namun, Hengki menyebut ada yang tidak lazim ketika Budiyanto hendak menjual rumah tersebut.

"Ada hal yang sangat tidak lazim di sini. Pada saat ditemui mediator ini, (Budiyanto) langsung menyerahkan sertifikat asli," ungkap Hengki.

Baca Juga: Petunjuk Baru Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Temuan Gunungan Sampah di TKP hingga Kesaksian Petugas Kebersihan: Nunggak 6 Bulan

"Karena waktu sempat putus asa tidak ketemu pembelinya siapa yang ingin seharga Rp 1,2 miliar akhirnya dikembalikan sertifikat itu kepada almarhum Budiyanto ini. Tetap ditolak, suruh pegang lagi," tambahnya.

Di dalam rumah tersebut, para saksi sudah mencium bau busuk. Namun, Budiyanto berkilah hanya bau got.

"Kemudian ditanyakan ibu Reni ada di mana, 'sedang tidur di dalam'," tutur Hengki.

Setelahnya, seorang saksi pegawai koperasi simpan pinjam menyalakan flash ke arah kamar Reni Margaretha. Saksi itu terkejut hingga lari ke rumah.

"Pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HP-nya. Begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahu Akbar. Ini sudah mayat di tanggal 13 Mei," kata Hengki.

Mayat yang ditemukan adalah sosok K Reni Margaretha (68), istri dari korban Rudyanto Gunawan (71).

"Kemudian langsung keluar yang bersangkutan tidak ingin lagi melanjutkan proses gadai ini, pinjam uang ini. Langsung mengajak dua saksi yang lain segera keluar," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2022).

Di saat yang bersamaan, jelas Hengki, saksi dikejar oleh Budiyanto yang meminta agar jangan melapor polisi, RT, atau warga sekitar.

"Pada saat keluar ketemu saksi yang lain sudah kami ambil keterangan juga menyatakan yang sama bahwa sempat teriak Allahu Akbar dan salah satu saksi ini dikejar oleh Budiyanto. 'Tolong pak jangan sampai dilaporkan ke polisi, jangan dilaporkan pihak RT ataupun warga sini'. Dan ternyata tidak dilaporkan," ucap dia.

"Ini yang kami sesalkan, seharusnya kita semua sebagai warga masyarakat tidak boleh permisif, kejadian seperti ini agar dilaporkan saja," tegas Hengki.

Baca Juga: Salah Satu Korban di Kalideres Ternyata Suka Baca Novel Horor Tentang Kematian, Koleksinya Bikin Bulu Kuduk Berdiri!

GridPop.ID (*)