"Perilaku itu yang sedang kami teliti oleh psikolog forensik," kata Hengki.
Sementara itu polisi juga menemukan ponsel milik keluarga.
Hengki menuturkan jika dari keempat orang tersebut, satu ponsel digunakan oleh masing-masing dua orang.
Ia mengatakan terdapat aplikasi PeduliLindungi dalam ponsel keluarga tersebut.
Hengki mengungkapkan, pihaknya juga menemukan percakapan yang berisi kata-kata tentang emosi.
"Kami temukan komunikasi satu arah dari satu HP ke HP yang lain."
"Jadi banyak sekali kata-kata berisi tentang emosi yang bersifat negatif," jelasnya dikutip dari Tribunnews.com.
Riwayat percakapan dalam chat tersebut pun menggunakan tata bahasa yang baik.
"Kata-katanya sangat rapi, terlihat berpendidikan, ada bahasa Inggris di sela-sela tulisan tersebut," ungkapnya, Selasa.
Dari keteraturan tata bahasa itu, pihak kepolisian menduga pesan tersebut ditulis oleh seorang perempuan.
"Sepertinya wanita yang menulis," lanjut Hengki.
Namun, temuan itu masih didalami oleh tim ahli psikologi forensik.
"Lagi dianalisis tim ahli dari psikologi forensik karena HP itu di pakai sama sama," imbuh Hengki.
GridPop.ID (*)