Find Us On Social Media :

Kisah Perjuangan Dewi Lahiran di Tenda Pengungsian Gempa Cianjur, Syok Detak Jantung si Janin Sempat Tak Ada!

By Lina Sofia, Jumat, 25 November 2022 | 15:02 WIB

Perjuangan ibu lahiran di tenda pengungsi korban gempa Cianjur

GridPop.ID - Gempa Cianjur M 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11/2022) memiliki banyak cerita.

Salah satunya Dewi, seorang ibu hamil yang melahirkan anak keempatnya terjadi beberapa jam setelah gempa Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) lalu.

Dewi yang saat itu dalam kondisi hamil tua panik lalu terjatuh saat gempa mengguncang Cianjur, hingga detak jantung sang bayi sempat tak ada.

Dilansir dari Tribun Jakarta, Dewi adalah warga Kecamatan Cugenang, Cianjur yang melahirkan di tenda pengungsian korban gempa Cianjur.

Bayi yang dilahirkan Dewi ramai diperbincangkan karena diberikan nama oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Buah hati Dewi itu dinamakan Gempita Shalihah Kamil oleh orang nomor satu di Jawa Barat.

Momen tersebut dibagikan Ridwan Kamil melalui unggahan akun Instagram pribadinya @ridwankamil, Selasa.

"Kebetulan ibunya, Ibu Dewi, meminta saya memberikan nama," tulis Ridwan Kamil di Instagram pribadinya @ridwankamil, Selasa (22/11/2022).

Dalam video yang ia bagikan di Instagram pribadinya tersebut, Kang Emil memberikan nama untuk bayi perempuan itu Gempita Shalihah Kamil.

Dalam videonya yang berdurasi singkat 1,5 menit tersebut, terlihat Kang Emil juga menggendong Gempita.

Di balik kelahiran bayinya yang kemudian dinamakan oleh Ridwan Kamil, ada perjuangan begitu besar yang dilakukan Dewi.

Baca Juga: DETIK-DETIK Mencekam Ayah Dinar Candy Temukan sang Anak, Syok Lihat Kondisi Pesantren Roboh hingga Jasad Tak Bernyawa Akibat Gempa Cianjur!

Saat gempa mengguncang tempat tinggalnya, Dewi sempat terjatuh dan langsung memeriksa kandungannya ke puskesmas Cugenang.

Dia semakin panik saat diperiksa bidan, detak jantung janinnya sempat tak ada.

"Pertama ga ada detak jantung, susah dicarinya. Sama bidan dibantu dirangsang, ada," kata Dewi dilansir dari Kompas TV, Kamis (24/11/2022).]

Setelah itu, tak lama kemudian ternyata Dewi merasakan konstraksi.

"Sebentar, cuma setengah jam," kata Dewi mengenai proses persalinannya.

Kini, Dewi dan Gempita masih harus tinggal di tenda pengungsian karena rumah mereka rusak akibat gempa Cianjur.

Beruntung, Dewi dan Gempita kini sama-sama dalam kondisi sehat.

Selain Gempita, ada dua bayi lain yang lahir beberapa saat setelah musibah gempa bumi mengguncang Cianjur, Jawa Barat.

"Temen-temen di lokasi memberitahukan, bahwa kemungkinan ada dua bayi yang siap lahir di lokasi agar standby untuk kelahiran darurat," kata Nova Dwiyanto, Dokter Kemensos yang bertugas di lokasi, dilansir dari Kompas TV, Kamis (24/11/2022).

Salah satu bayi tersebut bahkan harus lahir sebelum waktunya alias prematur.

Beruntung saat ini kondisi ibu dan bayinya dalam keadaan selamat.

Baca Juga: Boyong Keluarga ke Jakarta Setelah Gempa di Cianjur, Dinar Candy Lakukan Ini Agar Trauma sang Adik Hilang

"Temen-temen bereaksi cepat, (ibu hamil) ditolong dan melahirkan bayi dengan selamat, terutama bayi yang baru 8 bulan, masih prematur 35-36 minggu," ucapnya.

Dr Yudi Dudun, Kepala Puskesmas Cugenang mengatakan sudah membantu tiga persalinan pengungsi gempa Cianjur di posko lapangan Cariu, Kampung Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Rabu (23/11/2022) malam, dia dan tim medis lain membantu persalinan Sindi, ibu hamil ketiga yang juga merupakan pengungsi gempa Cianjur.

Yudi mengatakan, persalinan Sindi dilakukan di fasilitas kesehatan darurat berupa tenda darurat untuk persalinan standar di Puskesmas.

Dikutip dari Tribun Jabar, saat Sindi datang dengan ambulans semalam, tim medis langsung membawanya ke tenda darurat tersebut yang berada di belakang Puskesmas. Seorang ibu dengan wajah pucat berdiri di samping Sindi.

Cuaca gerimis menambah suhu udara bertambah dingin di sekitaran puskesmas yang sekelilingnya masih gelap karena kurang pencahayaan.

"Iya tadi agak panik di posko, anak saya sudah seperti akan melahirkan jadi langsung lapor ke desa dan datang ambulans," ujar ibu berkerudung krem yang belakangan diketahui bernama Ida (39).

Ida mengatakan, suami anaknya masih berada di Kabupaten Subang, sehingga ia yang menjaga anaknya.

Ida bersyukur anaknya tak terlalu jauh harus ke rumah sakit menempuh perjalanan memutar karena jembatan simpang Cugenang ambruk tak bisa dilewati.

Berbeda dengan Sindi, dua ibu hamil yang melahirkan sebelumnya melahirkan di tenda darurat pengungsian yang didirikan di lapangan Kampung Cariu.

"Kebetulan karena sudah persiapan dengan peralatan dan screening pasien yang bisa ditangani dengan normal, jadi dilakukan di tenda saat itu karena pembukaan normal dan tak harus dirujuk ke rumah sakit," kata Yudi.

Ibu hamil pertama yang dibantu Yudi adalah Dewi (38) yang melahirkan bayi perempuan pada 22 November 2022 dan Ny Rohmat (36) melahirkan bayi laki-laki pada 23 November 2022.

Baca Juga: Rumah Hancur Akibat Gempa, Warga Cianjur Bermalam di Tenda Darurat Bersama Sejumlah Mayat

GridPop.ID (*)