Find Us On Social Media :

Misteri Kematian Bocah SD di Blitar, Tubuhnya Ditemukan Kaku di Kasur, Keluarga Temukan HP Menyala di Bawah Pipi

By Lina Sofia, Sabtu, 26 November 2022 | 17:32 WIB

Ilustrasi mayat

GridPop.ID - Misteri kematian bocah laki-laki berusia 12 tahun, RA, warga Desa Tugurejo, Kecamatan Wates, Blitar ini menghebohkan.

Jasadnya ditemukan di atas tempat tidur rumahnya, Kamis (24/11/2022) pagi, dalam kondisi sudah kaku.

Padahal bocah kelas 6 SD itu diketahui tak sakit namun mendadak ditemukan sudah meninggal dunia.

Dilansir dari Tribun Jatim, keluarganya merasa kehilangan karena kematian korban di saat sedang tidur, lalu dibangunkan untuk persiapan berangkat sekolah, sudah tiada.

Malah, tubuhnya ditemukan sudah kaku, dengan telepon selulernya (handphone korban) yang masih menyala itu ditemukan di bawah tubuhnya.

Ada yang bilang di bawah pipi kirinyanya.

"Memang seperti itu, namun kami tak tahu apa penyebabnya. Cuma HP-nya ada di bawah pipi kirinya saat korban dibangunkan pagi itu," kata Supangat, Kepala Desa (Kades) Tugurejo.

Menurutnya, korban itu tinggal bersama saudara kembarnya, MR, yang sama-sama kelas 6 SD.

Informasinya, keduanya itu diasuh ibu sambungnya atau ibu tiri, karena orangtuanya sudah lama bercerai.

Setelah cerai, bapak dan ibunya berangkat ke luar negeri, sehingga korban dan kakaknya itu dirawat ibu tirinya.

"Bapaknya tak di rumah, karena sudah lama jadi TKI dan mungkin kontraknya sudah mau habis. Begitu juga, ibunya," ungkapnya.

Baca Juga: Kecanduan Konten Porno, Bocah SD Nekat Perkosa Adik Kelas di Lapangan, Modusnya Bikin Geger!

Seperti anak kebanyakan, kalau malam hari atau usai belajar, kebiasaan korban atau sebelum tidur, bermain ponsel dan biasanya bermain game.

Bahkan, itu seperti dibuat pengantar tidur karena sering sampai ketiduran namun HP-nya masih menyala.

Katanya, malam itu, juga demikian, ia bermain game dengan kakaknya hingga sama-sama ketiduran.

Bahkan, kakaknya juga tak tahu, entah siapa yang tidur lebih dulu, apakah dirinya atau adiknya.

"Namanya anak-anak sekarang, kebanyakan sudah seperti itu sehingga butuh dikontrol oleh orangtuanya," ujarnya.

Begitu pagi hari atau seperti kebiasaannya, yang selalu rutin bangun pagi untuk mandi dan persiapan berangkat ke sekolah, ada yang aneh.

Sebab, korban tak seperti biasanya, yang selalu bangun sendiri. Kadang, kalau dia lebih dulu bangun, kakaknya dibangunkan atau bergantian. Namun, pagi itu tidak seperti kebiasaannya.

Meski, ia sudah dibangunkan kakaknya namun tak juga bangun dan dikira kakaknya masih terlelap tidur.

Akhirnya, ibu tirinya yang membangunkan namun yang membuatnya kaget, karena korban bukan hanya tidak mau bangun namun tubuhnya sudah kaku sehingga membuatnya khawatir apa yang terjadi dengannya.

"Sehingga keluarganya, di antaranya ada neneknya, budenya berdatangan, untuk mengecek apa yang terjadi. Benar yang diceritakan kakaknya kalau tubuhnya sudah kaku," ujarnya.

Akhirnya, saat itu juga gempar.

Baca Juga: PILU! Meski Sederhana, Permintaan Terakhir Naufal Shidqi Tak Kesampaian Lantaran si Bocah SD Justru Jadi Korban Kecelakaan di Bekasi Tepat di Hari Ultahnya

Dan, yang membuat keluarganya masih ingat meski korban sudah dimakamkan sehari kemarin, ketika korban diketahui meniinggal dunia, di bawah tubuhnya ditemukan HP-nya yang masih menyala.

Kemungkinan, itu dipakai mainan oleh korban saat akan tidur sekamar dengan kakak kembarnya.

"Kami belum bisa memastikan penyebab kematiannya. Soal HP yang ditemukan di dekat tubuh korban itu memang benar namun kan tidak segampang itu menyimpulkan (penyebabnya)," pungkas AKP Suharianto, Kapolsek Wates.

Tanpa sadar, kita sering tertidur berdampingan dengan HP dalam kondisi aktif. Bahkan, ada yang meletakkannya di bawah bantal sepanjang malam hingga pagi.

Melansir dari laman Kompas.com, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Fahmi Mumtaz mengatakan kebiasaan tidur dengan HP di sebelah kita ternyata memiliki dampak bagi kesehatan.

Efeknya mungkin tidak langsung dirasakan, namun jika kebiasaan ini dilakukan secara konsisten selama bertahun-tahun kita mungkin akan mulai merasakan dampak buruknya.

Ia menyatakan bahwa paparan radiasi dari HP dapat menyebabkan tumor otak. Hal ini berdasar pada Michael Greger (2020) yang dikutip di NutritionFacts bahwa otak manusia memiliki kepekaan terhadap efek radiasi HP.

Terlebih, jelas Fahmi, selama pandemi Covid-19 menerpa Indonesia, maka seluruh pelajar di tanah air dikenalkan dengan sistem pembelajaran online atau dikenal dengan istilah “daring” (dalam jaringan) sehingga mulai dari anak sekolah dasar pasti sudah mengenal HP dan mahir menggunakannya.

“Hal ini membuat angka paparan HP pada masyarakat semakin tinggi,” jelas Fahmi Rabu (27/7/22), dilansir dari laman UM Surabaya.

Selain memicu tumor otak, Fami mengatakan pengguna mengenal fitur teleconference, selain itu juga aplikasi hiburan (seperti game, music digital dan media sosial) yang membuat pengguna berkurang aktivitas fisiknya terutama di lingkungan outdoor, sehingga dapat meningkatkan angka kejadian obesitas di masyarakat.

“Menurut penelitian Zhicong Ma et al (2021) pada siswa sekolah menyatakan bahwa prevalensi obesitas lebih tinggi pada siswa laki-laki dibanding perempuan,” imbuhnya lagi.

Baca Juga: GEGER Video Durasi 50 Detik Bocah SD Dipaksa Bersetubuh dengan Kucing hingga Meninggal Akibat Depresi, KemenPPPA Beri Peringatan Keras Pada Orang Tua untuk Lakukan Ini

GridPop.ID (*)