GridPop.ID - Misteri meninggalnya satu keluarga di perumahan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat, akhirnya menemukan benang merah.
Dian Febbyana (42), satu dari empat korban, diduga kuat meninggal terakhir dan sempat hidup bersama jenasah anggota keluarganya.
Hingga akhirnya Dian tewas di samping ibunya, Reni Margaretha, yang sudah menjadi mumi.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam keterangannya, Sabtu (26/11/2022).
"Jenazah ibunya yang sudah terjadi mumifikasi, namun terlihat terawat. Alas tidurnya rapih, kasurnya rapi. Ada kain di bawah jenazah ibunya," kata Hengki, dikutip dari Kompas.com.
Sementara, Dian ditemukan saat sedang memeluk guling.
"Dan jenazah Dian ada di sebelahnya sambil memeluk guling. Dan kamar dikunci dari dalam," terang Hengki.
Namun, hingga kini belum diketahui penyebab kematian satu keluarga di Kalideres.
Hengki mengungkapkan otopsi untuk mencari penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Seperti yang dikutip dari Tribun Jakarta, dari hasil autopsi tidak ditemukan adanya sisa makanan pada organ dalam keempat korban.
"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau beberapa hari gitu," terang Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar.
Kondisi keempat korban diketahui tampak mengering diduga karena korban mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce.
"Otot-ototnya sudah mengecil, artinya ada kekurangan cairan, dehidrasi. Sehingga tubuh mayat ini menjadi kering, jadi mumifikasi," ujarnya.
Dari hasil autopsi juga diketahui bahwa keempat korban meninggal sejak 3 pekan lalu dengan waktu kematian berbeda.
"Berdasarkan keterangan forensik bahwa kematian ini dari 3 minggu yang lalu. Jasad bapak, ibu, dan iparnya semuanya di waktu berbeda meninggalnya. Sehingga waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda," terangnya.
Hengki mengungkapkan penyidik akan mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam investigasi kasus tersebut agar tidak ada fakta dan petunjuk yang terlewatkan.
"Yakinlah bahwa kami tetap bekerja dan kami harus benar berhati-hati dalam melaksanakan ataupun mengungkap sebab maupun motif dari pada peristiwa ini," ujar Hengki.
Lebih lanjut Hengki mengatakan ada sejumlah investigasi yang berjalan paralel dalam menentukan penyebab kematian satu keluarga itu, seperti otopsi, forensik digital, dan psikologi forensik.
GridPop.ID (*)