Bahan organik yang dilepaskan oleh pencairan es terurai menjadi karbon dioksida dan metana, yang semakin meningkatkan efek rumah kaca dan mempercepat pencairan.
Profesor Universitas Aix-Marseille Jean-Michel Claverie, salah satu penulis studi tersebut, mengeluarkan peringatan kepada otoritas medis tentang kurangnya pembaruan signifikan pada virus "hidup" di permafrost sejak studi awal pada 2014 dan 2015, lapor The Sun.
"Ini secara keliru menunjukkan bahwa kejadian seperti itu jarang terjadi dan 'virus zombie' bukanlah ancaman kesehatan masyarakat," tulis tim peneliti dalam temuan mereka.
Namun, para ilmuwan percaya bahwa penemuan virus baru-baru ini baru awalnya saja.
Sebab, kemungkina lebih banyak virus yang berada di bawah lapisan es yang memerlukan studi dan penelitian lebih lanjut.
GridPop.ID (*)