Find Us On Social Media :

Jadi Syarat Mutlak, Tamu Undangan Dilarang Pakai Batik Lereng di Pura Mangkunegaran, Gibran Rakabuming Ungkap Alasannya!

By Andriana Oky, Rabu, 7 Desember 2022 | 05:01 WIB

Gibran Rakabuming.

GridPop.ID - Tinggal menghitung hari, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono akan menikah.

Persiapan pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pun sudah rampung tinggal melengkapi beberapa hal.

Gibran Rakabuming yang menjadi juru bicara dari pernikahan Kaesang-Erina mengungkapkan beberapa hal terkait pernikahan adiknya.

Ia menuturkan resepsi dalam acara ngunduh mantu Kaesang Erina dilaksanakan di Pura Mangkunegaran.

Suami Selvi Ananda itu menuturkan para tamu yang masuk ke Pura Mangkunegaran dilarang memakai batik parang lereng.

"Untuk masuk Pura Mangkunegaran tidak boleh ada (batik) parang lereng," kata Gibran dikutip dari Kompas.com.

Ia menjelaskan jika syarat tersebut merupakan aturan dari Pura Mangkunegaran Solo.

"Aturan dari Kanjeng Gusti Mangkunegara X. Harusnya (tamu) sudah tahu semua," ungkap Wali Kota Solo itu.

Melansir TribunJogja.com, diungkapkan batik motif parang hanya boleh dikenakan oleh keluarga keraton.

Baca Juga: FAKTA Unik Hubungan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep, Ternyata Sosok Ini yang Paling Sering Ngambek

Konon batik motif parang memang tidak digunakan warga biasa.

Motif itu hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri, keturunannya hingga para bangsawan dan bupati. Ini berlaku di Yogyakarta dan Solo.

"Di dalam lingkungan keraton, ada motif-motif batik yang hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri dan keturunannya. Ini diatur dalam peraturan keraton," ujar Sekretaris Umum Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad, Murdijati Gardjito.

Murdijati mencontohkan, motif parang yang terdiri dari beberapa jenis. Motif batik ini hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri, dan keturunannya.

"Parang barong hanya boleh dikenakan oleh raja, atau sering disebut dengan "pengageman ndalem". Motifnya bentuk dasarnya letter S yang jarak masing-masing diatas 12 cm," ucapnya.

Makna dari motif parang barong, seorang raja harus selalu hati-hati, agar dapat mengendalikan diri lahir batin sehingga menjadi pemimpin yang bertanggungjawab, berwatak dan berbudi luhur.

Menurut dia, ketentuan peraturan motif batik tersebut hanya berlaku di dalam lingkungan Keraton.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Dipingit, Jokowi Keluhkan Kelakuan Putra Bungsunya Jelang Pernikahan: Tadi Saya Telepon

"Kalau sudah diluar Keraton tidak berlaku. Seperti misalnya saya mengenakan parang rusak di dalam keraton, pasti ditegur, tapi kalau di luar itu tidak ada orang yang peduli," sebut dia.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Gunakan Konsep Sederhana, Tak Digelar di Graha Saba Buana Karena Alasan Ini