Find Us On Social Media :

Bikin Heboh Se-Indonesia Usai Berhasil Kabur Dari Penjara, Gembong Narkoba Ini Tinggalkan Harta Menggunung Setelah Tewas Bunuh Diri

By Luvy Octaviani, Senin, 12 Desember 2022 | 19:01 WIB

Ilustrasi bunuh diri

GridPop.ID - Gembong narkoba ini sempat membuat heboh se-Indonesia.

Pasalnya, gembong narkoba ini berhasil kabur dari penjara.

Dilansir dari laman Grid.ID, pada September 2020 lalu, Cai Changpan melarikan diri dari Lapas Kelas I Tangerang.

Cai Changpan akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan meninggalkan warisan dengan jumlah yang bikin melongo.

Setelah berhasil kabur, terpidana mati kasus narkona Cai Changpan ditemukan tewas bunuh diri.

Cai Changpan diduga bunuh diri lantaran merasa panik lokasi persembunyiannya telah terendus pihak kepolisian.

Jasad Cai Changpan ditemukan di sebuah pabrik pembongkaran ban di Kampung Cikidung, Desa Koleang, Jasinga, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (17/10/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.

Melansir dari Kompas.com, berbagai cara telah dilakukan Cai Changpan untuk bisa bertahan hidup di Hutan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, setelah kabur dari Lapas Tangerang.

Cai Changpan diduga kerap mencuri sejumlah makanan milik pekerja pabrik pembakaran ban yang berada di kawasan hutan.

Di pabrik tersebut, Cai Changpan ditemukan tewas bunuh diri.

"Memang ada beberapa yang mengaku makanan mereka sering hilang. Mungkin dia (Cai Changpan) lapar kemudian diambil," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, Senin (19/10/2020).

Baca Juga: 50 Pria Hidung Belang Kena Tipu Wanita Jadi-jadian, Mau Bayar Puluhan Juta Setelah Diancam Video Tak Senonohnya Disebar

Nana menjelaskan, pekerja curiga adanya seseorang yang menginap di dalam pabrik setiap malam.

Hal itu kemudian dilaporkan ke kepala desa yang kemudian dilanjutkan kepada Tim Khusus pemburu Cai Changpan.

"Itu kemudian dilaporkan ke kepala desa dan dilanjutkan ke kami."

"Setelah kami upaya melakukan penggeledahan terpidana mati sudah menggantung diri di lokasi itu," kata Nana.

Kepolisian menduga, Cai Changpan memilih bunuh diri karena dalam posisi terdesak, di tengah buruan tim khusus yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Brimob, dan Lapas Tangerang.

Setidaknya ada 291 anggota yang tergabung dalam tim khusus untuk memburu Cai Changpan di dalam hutan.

Sejumlah anggota tersebut melakukan pencarian secara berkala dengan sistem mobile satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan identifikasi sidik jari dan tato, kepolisian memastikan jasad tersebut adalah Cai Changpan.

Melansir dari Sripoku.com, terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan, di sekitar tempat ia tinggal dikenal sangat dermawan.

Baca Juga: Desak-desakan dari Pagi Buta, Teman SD Presiden Jokowi Justru Tak Bisa Masuk Lokasi Resepsi, Terkuak Alasan di Baliknya

Cai Changpan suka membantu warga sekitar dari kesulitan.

Tokoh masyarakat Tenjo, Bogor, Jawa Barat, Umeng Tarmidi, mengungkapkan, dikenal sangat dermawan, ia kerap membantu warga yang kesulitan di sekitar tempat tinggalnya.

Kini pria yang punya nama alias Cai Ji Fan ini, ditemukan bunuh diri di bekas pabrik pembakaran ban di Kampung Cikidung, Desa Koleang, Jasinga, Bogor, Jawa Barat.

Warga sekitar bernama Rouf menuturkan lokasi pembakaran ban memang milik Cai Changpan.

"Kalau lokasi pembakaran limbah ban ini dulunya memang punya pelaku, dan sejak dua minggu kemarin tak ada aktivitas apapun," ujar Rouf, Senin(19/10/2020).

Camat Jasinga Hidayat Saputradinata juga mengatakan bahwa Cai Changpan memang sempat memiliki harta menggunung berupa sejumlah aset berharga berupa bidang tanah dan usaha bisnis pengolahan ban.

Sejauh ini, beberapa bisnis seperti di Tenjo sudah dikelola oleh istri Cai dibantu sejumlah karyawan.

Baca Juga: Momen Kocak Ibu Negara Ketemu Bestie Sampai Tutupi Pengantin Saat Foto, Kaesang Protes di Medsos hingga Sarankan Tempat Ini untuk Reuni

Namun, untuk aset dan bisnis di wilayah Jasinga, sudah dijual jauh sebelum Cai Changpan mendekam di penjara.

"Dulu itu dia ke sini memang cari tempat (bisnis) baru selain di tempat istrinya di Tenjo itu," kata Hidayat.

Hidayat bercerita bahwa pada 2015, gudang bekas pabrik pengolahan ban bekas itu sempat digerebek dan ditemukan ratusan kilogram sabu.

Sejumlah aset dan usaha tersebut kemudian dijual kepada orang lain.

Hidayat menjelaskan, pengolahan bekas ban tersebut sudah tidak aktif sejak beberapa tahun lalu.

Sebab, sebelumnya tim pengawas Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) mendapat banyak pengaduan masyarakat terkait polusi pembakaran ban.

Setelah itu, diketahui bahwa tidak ada izin aktivitas dan bangunan.

"Kita ini yang jadi kena, karena Jasinga sudah zona merah peredaran narkoba dimulai sejak kasus 2015."

"Nah sekarang alhamdulillah untuk ke depannya tidak ada lagi masalah karena sudah pasti akan terputus mata rantai kasus narkoba setelah Antoni ditemukan dalam kondisi bunuh diri," terangnya.

Baca Juga: Nebeng Jet Pribadi Raffi Ahmad saat Kondangan, Irfan Hakim Berniat Sewa untuk Keluarga, Sultan Andara: Bayar Bensin Sama Parkir

GridPop.ID (*)