Find Us On Social Media :

Hari Raya Natal 2022: Mengenal Tradisi 'Kunci Taon' di Daerah Manado untuk Rayakan Natal dan Tahun Baru

By Andriana Oky, Sabtu, 24 Desember 2022 | 07:32 WIB

Ilustrasi Natal: Mengenal Tradisi 'Kunci Taon' di Daerah Manado untuk Rayakan Natal dan Tahun Baru

GridPop.ID - Menjelang Hari Raya Natal 2022 dan Tahun baru 2023, setiap daerah memiliki tradisi untuk merayakan momen tersebut.

Perayaan hari Natal 2022 yang jatuh pada Minggu (25/12/2022) juga ditetapkan menjadi libur Nasional.

Ada beberapa daerah di Tanah Air yang memiliki tradisi unik menjelang Natal dan Tahun Baru.

Salah satunya ada tradisi 'Kunci Taon' yang dilakukan oleh masyarakat Manado.

Melansir TribunJogja.com diungkapkan tradisi 'Kunci Taon' ini diselenggarakan sejak 1 Desember.

Kunci taon merupakan pawai keliling kampung dengan berbagai kostum lucu yang biasa diadakan pada minggu pertama bulan Januari.

Terdapat pawai Sinterklas yang dilakukan oleh para pemuda Manado sambil membagikan hadiah kepada anak-anak.

Penutup acara itulah yang dikenal dengan sebutan festival 'Kunci Taon'.

Sementara itu dilansir dari Kompas TV diungkapkan jika tradisi 'Kunci Taon', yang berarti penguncian tahun.

Baca Juga: Harga Sembako Cabai Tidak Ada Tanda-tanda Mau Turun Jelang Natal, Justru Makin 'Pedas' di Rp 52.100!

Selain itu, masyarakat Manado juga melakukan ziarah ke pemakaman kerabat dan saudara.

Selain dilakukan oleh masyarakat Manado, tradisi Kunci Tahun juga dilakukan masyarakat di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara setiap tanggal 31 Januari.

"Ritual kebudayaan warga Minahasa itu digelar sebagai bentuk perayaan akhir setelah melewati sebulan berlalu Natal dan Tahun Baru 2010" kata tokoh adat Minahasa Selatan Royke Paat, dilansir dari Kompas.com.

Perayaan yang banyak dipusatkan di Kecamatan Motoling itu, diawali dengan ibadah bersama di sejumlah Gereja, kemudian diikuti dengan saling silahturahmi antar keluarga.

Penantian warga pada hajatan itu dilakukannya festival figura atau disebut dengan budaya Minahasa yakni ’Kaceba’.

Warga yang ikut figura tampil dengan ciri khas kebudayaan Minahasa dilengkapi berbagai macam pakaian unik, topeng hingga tambor (beduk).

Para figura berparade sambil mengunjungi rumah-rumah warga untuk memberikan salaman.

"Tradisi ini terus berkembang walaupun telah memasuki era modernisasi," katanya.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Harga Sembako Cabai Belum Stabil Jelang Nataru, Rawit Merah Naik Sementara yang Lain Turun