Berdasarkan hasil observasi, bayi tersebut baik-baik saja.
Sehingga ia diperbolehkan dibawa pulang dari rumah sakit.
McLennan mengatakan ular yang menggigit bayinya diketahui adalah bayi ular python zaitun yang tidak berbisa.
Meskipun begitu, situasi seperti itu tetap harus diwaspadai.
"Saya tidak yakin pernah melihat bayi python zaitun tetapi ular itu kulitnya berwarna cokelat dan perutnya berwarna kuning, yang juga terlihat seperti bayi ular cokelat," katanya.
"Mereka bisa ada dimana saja" sambung McLennan.
"Kami menduga ular itu masuk dari celah di bawah pintu yang mengarah ke garasi. Kami telah memasang penutup di atasnya sekarang," kata McLennan.
"Kami baru menempati rumah ini enam bulan dan belum pernah melihat keberadaan ular di sekitar sini, dan saya sudah tinggal di NT selama 10 tahun dalam selama itu pula saya telah beberapa kali melihat ular," sambungnya.
Matthew Lamb dari Taman Margasatwa Teritorial Utara mengatakan masyarakat perlu mewaspadai keberadaan ular selama bulan-bulan beriklim hangat ketika ular menjadi lebih aktif.
"Mereka bisa pergi ke mana saja. Jika seekor ular bisa melewati kepalanya melalui lubang kecil, ia bisa membawa seluruh tubuh, jadi setiap lubang kecil yang bisa dilalui ular berpotensi menjadi pintu masuk mereka," katanya.
"Namun, sebagian besar ular di kawasan NT ini tidak berbisa, kita cukup beruntung," tambahnya.