GridPop.ID - Dokter pertama yang menangani jenazah ungkap kondisi Brigadir J saat pertama kali tiba di RS Polri Kramat Jati.Tiba di RS Polri Kramat Jadi ternyata masker Yosua bolong.Selain itu kondisi jenazah Brigadir J saat tiba di RS Polri Kramat Jati memakai kaos berlumuran darah dan memakai jeans.Dilansir dari Tribunnews.com, Ahli Forensik & Medikolegal, Farah Primadani Karouw ternyata menjadi dokter yang pertama kali menerima jenazah Brigadir J seusai pembunuhan di rumah dinas Ferdy Sambo, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu.Awalnya, Dokter Farah mengungkapkan bahwa dirinya sedang piket di RS Polri, Jakarta Timur pada 8 Juli 2022 malam.Tiba-tiba, dia kedatangan seorang jenazah yang belakangan diketahui Yosua Hutabarat."Apa betul tanggal 8 di RS?" tanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada Dokter Farah saat bersaksi dalam sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir J atas kelima terdakwa di PN Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022). "Betul, piket," jawab Dokter Farah.Ia menuturkan bahwa jenazah Brigadir J datang dengan ambulans sekitar pukul 20.00 WIB.Lalu, dirinya melanjutkan prosesnya YAKNI menanyakan kelengkapan administrasi dari pihak kepolisian.Ia menuturkan bahwa jenazah Brigadir J tiba di rumah sakit dengan memakai kaos berlumuran darah.Baca Juga: Sebut Kesaksian Putri Candrawathi Omong Kosong, Pengacara Brigadir J Curigai 2 Pernyataan Istri Ferdy Sambo
Dia pun melihat adanya sejumlah luka tembakan yang dialami Brigadir J."Pada luar, jenazah laki-laki masih berpakaian, kaos lengan putih berlumuran darah dan memakai jeans," ungkapnya.Saat itu, kata Farah, pihak kepolisian menunjukkan surat agar jenazah Brigadir J diproses pemeriksaan luar maupun dalam berupa autopsi.Lalu, dirinya pun langsung menindaklanjuti permintaan tersebut."Pemeriksaan sesuai permintaan penyidik, pemeriksaan luar dan dalam yaitu autopsi," jelas Farah.Farah menjelaskan bahwa pihaknya pun langsung melakukan autopsi terhadap jenazah Brigadir J.Hasilnya, dia melihat adanya luka tembakan masuk dan keluar pada jenazah tersebut."Berdasarkan pemeriksaan dan karakteristik dan pola gambar luka yang ada pada tubuh jenazah kami mengindentifikasi adanya luka tembak masuk dan keluar. Yang saya temukan pada pemeriksaan, kami temukan 7 buah luka tembak masuk. Serta 6 buah luka tembak keluar," tukas Farah.
Kesaksian soal masker di mulut Brigadri J bolong saat otopsi pertama diungkap dokter forensik."Apakah jenazah waktu datang itu menggunakan masker atau tidak?" tanya JPU."Kami menemukan maskernya ada di samping mayat, masih disekitar area wajah dari jenazah, tapi tidak terpasang" jawab Farah.
Baca Juga: Aktivis Perempuan Ragukan Pengakuan Putri Candrawathi Diperkosa Brigadir J: Kenapa dia Masih Cari-cari?"Apakah saudara melihat masker itu ada bolongan?" JPU kembali memperjelas pertanyaan."Kami mengidentifikasi memang betul ada lubang di maskernya, tapi tidak tahu lubang akibat apa" jelas FarahAhli Forensik ungkap bahwa ada satu proyektif anak peluru yang ditemukan di dada jenazah Brigadir J.Dilansir dari Kompas.com, hal itu diungkapkan Farah saat dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) sebagai ahli dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf.Farah mengatakan, satu proyektil itu tidak tembus, dan bersarang di dada jenazah Brigadir Yosua.
“Yang satu tidak tembus itu yang mana?” tanya Jaksa dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).“Kami temukan bersarang ada di dada,” jelas Farah.“Dada?” tanya Jaksa menegaskan.“Dada sisi kanan,” ujar Farah.“Bersarang itu artinya ditemukan proyektil atau tidak?” timpal Jaksa.“Kami temukan satu buah proyektil, anak peluru pada saat pemeriksaan otopsinya, di rongga dadanya,” jelas Farah.
GridPop.ID (*)