GridPop.ID - Tips hidup menjadi ibu yang bahagia dan berpengaruh positif pada anak.Menyambut hari ibu tahun 2022, berikut tips hidup tingkatkan mood agar ibu jadi lebih bahagia setiap hari.CEO Stress Management Indonesia, Coach Pros bagikan tips hidup untuk menjadi ibu yang bahagia dan berpengaruh positif pada anak.1. Tidur yang nyenyak Saat kurang tidur, kita akan lebih sulit untuk mengendalikan emosi. Jadi, kita cenderung bereaksi daripada menanggapi situasi dengan tepat. Ditambah lagi, insomnia kronis memunculkan segala macam masalah kesehatan dan otak.Mungkin para ibu tidak mendapatkan waktu tidur yang banyak, tapi dengan waktu yang ada bisa meningkatkan kualitas tidur meski hanya beberapa jam.2. Meditasi untuk menenangkan pikiranMeditasi adalah cara yang bagus untuk bersantai dan memulihkan tenaga.Mengambil waktu istirahat, bahkan hanya beberapa menit, untuk berkonsentrasi pada pernapasan sambil mengesampingkan kekhawatiran dapat membantu ibu untuk fokus pada hal-hal penting dalam hidup, terutama sang buah hati.Lebih lanjut, ibu juga bisa mengikuti program meditasi yang akan menenangkan emosi dan membantu menguasai pikiran.3. One page miracleDengan menentukan dan menuliskan apa yang penting bagi ibu di atas kertas, seperti parenting goals atau cita-cita buah hati, itu dapat membuat ibu menjadi lebih fokus pada tujuan.Hal tersebut juga bisa membantu ibu untuk lebih mudah mencapai parenting goals.Dengan kegiatan menulis tersebut (one page miracle), ibu juga dapat meningkatkan kepercayaan diri, mengurangi kecemasan, dan pastinya merasa lebih bahagia.
Baca Juga: Tips Hidup Cegah Penuaan Dini, Wanita 40 Tahun Harus Hindari Deretan Makanan yang Banyak Disukai Ini
4. Kenali jenis otak ibu dan buah hatiKondisi otak setiap orang itu berbeda-beda. Lebih dari satu pola otak yang terkait dengan kepribadian dan kesehatan mental.Mengetahui tipe otak ibu serta buah hati dapat membantu ibu lebih mengenal diri sendiri dan buah hati, sehingga bisa menjadi lebih percaya diri.Dengan mengetahui tipe otak ibu maupun buah hati, ini juga bisa menggambarkan potensi diri, yang mungkin dapat mencegah ibu kurang bahagia.
Hari Ibu lahir pada 22 Desember diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III tahun 1938.Melansir artikel Tribunnews.com dari laman Kemdikbud, sejarah Hari Ibu diawali pada 22-25 Desember 128.Kala itu diadakan Kongres Perempuan Indonesia I yang diselenggarakan di Gedung Mandalabhakti Wanitatama, Yogyakarta.Kongres dihadiri para pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan Sumatera.Selain itu, dihadiri juga 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera hingga terbentuknya Kongres Wanita Indonesia (Kowani).Sebelum adanya kongres ini, pada 1912 , sudah terdapat organisasi perempuan yang beranggotakan Cut Nya Dien, M. Christina Tiahahu, Cut Mutiah, R. A. Kartini, Dewi Sartika, Walanda Maramis, dan lainnya.Hal tersebut menjadi motivasi bagi para organisasi perempuan di berbagai wilayah.Pada Kongres Perempuan I terdapat sejumlah agenda yakni persatuan perempuan Nusantara, peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, peranan perempuan dalam berbagai aspek, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan dini, dan lain-lainnya.
Baca Juga: Tips Hidup Hilangkan Noda Kuning di Kloset Kamar Mandi dengan 2 Bahan Sederhana Ini, Bisa Kinclong Kembali seperti BaruDalam kongres, mereka menuangkan pemikiran kritis dan berupaya untuk memajukan bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan.Kongres Perempuan I ini menghasilkan poin-poin penting, yaitu:- Tercapainya pembentukan organisasi 'Perikatan Perempuan Indonesia'- Lahirnya mosi untuk kemajuan perempuan.- Penambahan sekolah untuk perempuan Indonesia- Perbaikan aturan dalam hal pernikahan- Perbaikan mengenai sokongan untuk janda dan anak yatim pegawai negeriKongres Perempuan Indonesia IISetelah Kongres I, diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia II dengan dibentuknya Badan Pemberantasan Buta Huruf (BPBH) pada tahun 1935.Pada Kongres Perempuan II menentang perlakuan tidak wajar atas buruh wanita perusahaan batik di Lasem, Rembang, Jawa Tengah.Selanjutnya, pada 1938, digelar Kongres perempuan III di Bandung, Jawa Barat dengan menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu.Dikutip dari Pedoman Peringatan Hari Ibu Kemendikbud, hal tersebut tercantum dalam Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 yang diputuskan oleh Presiden Soekarno, saat itu.Peringatan Hari Ibu tidak hanya untuk menghargai jasa perempuan sebagai seorang ibu.
GridPop.ID (*)