"Mas Tiko itu sosok yang pintar. Cuma karena enggak ada ini aja (panduan), dia bisa bisnis jual mobil," pungkas tetangga Tiko.
"Dari cara Tiko komunikasi, itu tuh bukan menunjukkan dia orang biasa. Kalau orang gaya menengah bawah, dia basic-nya anak orang kaya. Tiko ini orang pintar tapi saking sayangnya dia sama orangtua, dia enggak mau menggampai mimpinya sendiri," kata Youtuber.
"Dia (ibu Eny) enggak mau dibantu, waktu itu masih depresi, karena masih merasa orang kaya," imbuh tetangga Tiko.
Kini, Tiko harus mengikhlaskan sang ibu dirawat di RSJ.
Berkat viralnya sosok Tiko, dinas sosial dan pejabat setempat langsung mengevakuasi Ibu Eny untuk dibawa ke RSJ.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, Ketua Asosiasi Pendidikan Guru PAUD, Dr. Sofia Hartati., M.Si, memaparkan, dari suku dan agama manapun yang dianut masyarakat Indonesia, anak merupakan harapan dan penerus keluarga.
"Secara psikologis memiliki anak ada rasa aman, karena saat mereka tua ada yang menjaga, merawat dan memberi perhatian," kata Sofia dalam siaran pers.
Baca Juga: Indah Permatasari Singgung Perihal Restu, Sang Ibu Beri Jawaban Menohok: Saya Udah Nggak Mau Pikirin
Selain itu, para ibu di Indonesia juga memiliki harapan besar anak-anaknya akan sayang pada keluarga (75,8 persen).
Sebanyak 53 persen ingin anaknya menjadi orang yang punya sikap kepemimpinan, dan menjadi orang yang bisa memanfaatkan kemampuan tinggi dalam pekerjaan (35 persen).
Jawaban para ibu di Indonesia itu ternyata tak berbeda dengan para ibu di China (77,9 persen), Finlandia (81,7 persen), juga menginginkan buah hati mereka jadi orang yang menyanyai keluarga.
Hanya para ibu di Jepang yang berharap anak mereka jadi orang yang punya pendirian atau pendapat sendiri (72,3 persen).
Kesimpulannya mayoritas ibu berharap anak akan mengurusnya di masa tua.
GridPop.ID (*)