Find Us On Social Media :

MERINDING! Penampakan Diduga Kota Gaib Saranjana Tak Sengaja Kena Jepret, Ahli Benarkan Keberadaannya?

By Ekawati Tyas, Senin, 9 Januari 2023 | 09:02 WIB

Ilustrasi kota gaib Saranjana

GridPop.ID - Media sosial dihebohkan dengan beredarnya foto seorang dokter bernama Devi yang tak sengaja memotret penampakan diduga Kota Saranjana.

Foto sang dokter diketahui diambil oleh sang suami, Irwan di puncak Bukit Mamake, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Dalam foto tersebut terlihat penampakan diduga Kota Gaib Saranjana.

Mengutip Tribun Bogor, foto tersebut diunggah Devi ke media sosial hingga berujung viral.

Dalam unggahannya, Devi bercerita bahwa foto tersebut diambil saat kondisi hujan gerimis.

Mereka pun memutuskan untuk turun dari bukit.

Saat berada di mobil dan hendak pulang, Devi melihat-lihat hasil foto suaminya.

Irwan pun syok dengan hasil jepretannya sendiri.

"Kami berlima, sampai atas, foto, pertama kami foto berdua, ada foto sendiri, memang kita pakai HP biasa.

Terus suami bilang 'ini apa?'. Karena di-zoom, kan kita panik, kita langsung pulang dulu," kata dr Devi dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Instagram nenk_updatee, Minggu (8/1/2022).

"Sampai di depan pemancingan, pas dilihat kok satu foto ini beda sama foto lain.

Baca Juga: Penampakan Kantor Pinjol Ilegal di Manado, Polisi Temukan Barang Tak Lazim Saat Penggerebekan, Ternyata Gunanya untuk Ini!

Itu lampu biasa, lampu bagan, cuma yang agak mengganjal di belakang itu kayak ada bangunan. Percaya sih percaya ada alam gaib, tapi menurut saya itu bisa aja cahaya, tapi kurang ngerti secara ilmiahnya," pungkas dr Devi.

Tak sedikit yang mengaitkan penampakan gedung-gedung tinggi bak kota modern tersebut dengan Kota Saranjana.

Ya, masyarakat sekitar percaya tentang keberadaan kota gaib tersebut.

Masyarakat setempat percaya mengenai kisah kota gaib Saranjana ini juga memiliki gedung percakar langit dan kendaraan-kendaraan mewah.

Tidak hanya itu, disebutkan bahwa kota ini dihuni oleh jin beragama Islam.

Ada juga yang menduga penduduknya adalah manusia yang menggaib.

Mengutip Kompas.com, Dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Jurusan Sejarah, Mansyur menganalisa dari perspektif historis ilmiah tentang sejarah Saranjana.

Mansyur melalui akun Facebook Sammy 'xynder Istorya menulis tentang Saranjana dengan tiga versi lokasi menurut hasil penelusurannya.

Pertama, Saranja diduga berada di Kotabaru, Kalimantan Selatan, kedua di Teluk Tamiang, Pulau Laut dan ketiga di sebuh bukit kecil yang terletak di Desa Oka-oka kecamatan Pulau Kelautan, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Saranjana, menurutnya merupakan fakta apabila dilihat melalui perspektif historis.

Hal ini berdasarkan peta yang dibuat oleh Salomon Muller, naturalis berkebangsaan Jerman, di Heidelberg, dalam petanya berjudul "Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedelte van Borneo" (peta wilayah pesisir dan pedalaman Borneo).

Baca Juga: Ngeri! Pasang CCTV di Rumah, Pria Ini Syok Lihat Penampakan Mengejutkan yang Dilakukan Istrinya

Peta ini dibuat pada tahun 1845 yang mengambarkan bahwa terdapat wilayah yang ditulisnya sebagai Tandjong (hoek) Serandjana.

Lokasi Tandjong ini disebutkan terletak di sebelah selatan Pulau Laut, tepatnya berbatasan dengan wilayah Poeloe Kroempoetan (Pulau Kerumputan) dan Poeloe Kidjang.

Salomon Muller dikenal sebagai pembuat peta yang menjabat anggota des Genootschaps en Natuurkundige Komissie in Nederlands Indie yang sudah mendapatkan pelatihan dari Museum Leiden dan sedang melakukan perjalanan penelitian tentang dunia binatang dan tumbuhan di kepulauan Indonesia.

Kendati demikian, belum dapat dipastikan apakah Salomon pernah berkunjung ke Tandjoeng Serandjana sebelum memetakannya.

Selain itu, Salomon Muller juga tidak pernah menyinggung soal lokasi ini dalam beberapa artikel yang diterbitkan Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.

Sementara itu, peta yang memuat Tandjong (hoek) Serandjana tersebut pernah dimuat dalam Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel, seri pertama yang diterbitkan Staatsbibliothek zu Berlin.

Diketahui peta ini dibuat 18 tahun sebelum Salomon Müller meninggal dunia pada tahun 1863.

Dalam sumber lainnya, Mansyur juga menulis tentang Serandjana yakni Pieter Johannes Veth dalam kamus yang diterbitkan di Amsterdam oleh P.N. van Kampen pada 1869.

Kamus yang berjudul "Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten", halaman 252.

Veth menuliskan "Sarandjana, kaap aan de Zuid-Oostzijde van Poeloe Laut, welk eiland aan Borneo's Zuid-Oost punt is gelegen" (Sarandjana, tanjung di sisi selatan Poeloe Laut, yang merupakan pulau yang terletak di bagian tenggara Kalimantan).

Secara terminologi, kalau dikomparasikan dengan kosakata India, " Saranjana" berarti tanah yang diberikan.

Baca Juga: CURIGA Barang-barang di Makam Putrinya Lenyap, Wanita Ini Merinding Usai Lihat Rekaman Kamera Pengintai

GridPop.ID (*)