Find Us On Social Media :

Serba Serbi Ramadhan 2023, Menilik Sejarah Perintah Berpuasa yang Sudah Ada Sejak Tahun 624 Masehi

By Andriana Oky, Rabu, 25 Januari 2023 | 05:02 WIB

ilustrasi buka puasa

GridPop.ID - Bulan Suci Ramadhan 2023 diperkirakan akan tiba pada tanggal 22 Maret 2023.

Selama Ramadhan 2023, seluruh umat muslim akan mempersiapkan diri untuk berpuasa.

Puasa 2023 menjadi salah satu ibadah wajib yang dijalankan selama bulan suci Ramadhan 2023.

Melansir Bangkapos.com, puasa merupakan rukun Islam ketiga setelah membaca dua kalimat syahadat dan mengerjakan shalat.

Puasa Ramadhan diperintahkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya pada bulan Syaban tahun kedua Hijriah, atau sekitar 624 Masehi.

Perintah untuk melaksanakan puasa wajib bagi umat Islam di bulan Ramadhan terdapat dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 183.

Ketika wahyu itu turun, Nabi Muhammad beserta para sahabatnya sedang membangun sebuah pemerintahan baru di Madinah.

Saat itu, puasa sangat penting artinya dalam membentuk manusia, supaya dapat menerima dan melaksanakan tugas besar dan suci.

Belum diketahui secara pasti mengapa puasa diwajibkan pada bulan Ramadhan dan bukan di bulan lainnya.

Baca Juga: Sebelum Anaknya Nekat Bunuh Diri, Orangtua TSR Ternyata Sudah Punya Firasat Tak Enak, Unggahan sang Ayah Jadi Sorotan!

Namun yang pasti, di bulan Ramadhan terdapat peristiwa penting dalam sejarah Islam, yakni turunnya Al Quran untuk pertama kalinya pada tanggal 17 Ramadhan.

Sementara itu dilansir dari Kompas.com, umat Muslim pernah dan akan mengalami lebih dari satu kali dalam setahun.

Dilansir Kompas.com, 13 Mei 2021, dua kali bulan suci Ramadhan terjadi pada:

Kemudian peristiwa langka dua kali Ramadhan dan Idul Fitri akan terjadi lagi pada:

“Hal itu berulang sekitar 33 tahun, karena kalender Hijriah dan kalender Masehi ada selisih 10,9 hari," ungkap Kepala Lapan Thomas Djamaluddin.

Mengapa bisa demikian?

Baca Juga: Biodata Artis Ray Prasetya, Drummber Band yang Panen Cibiran Usai Cium BCL di Atas Panggung, Ternyata Jebolan Idola Cilik Temannya Iqbaal Ramadhan

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang menjelaskan bahwa kalender masehi berbasis peredaran bumi mengelilingi matahari, yakni 365,2422 hari.

"Sedangkan kalender hijriyah berbasis berbasis peredaran bulan mengelilingi bumi, yakni 29,5306 hari yang jika dikali 12 bulan menjadi 354,3672 hari.

Jadi, ada selisih sebesar 10,875 hari setiap tahun," kata Andi pada Kompas.com, Jumat (29/4/2022).

Lanjutnya, selisih itu terakumulasi menjadi 1 tahun masehi setelah sekitar 33 tahun.

"Jika awal Ramadhan jatuh di awal tahun masehi, maka awal Ramadhan tahun berikutnya akan jatuh di akhir tahun masehi," ungkap Andi.

Oleh karena itu, dia mencontohkan pada 1997 Ramadhan terjadi dua kali, yaitu tanggal 10 Januari dan 31 Desember. Kemudian akan terulang lagi pada 2030.

"Nanti di tahun 2030 terulang lagi, awal Ramadhan 1451 H jatuh pada 5 Januari, yang kedua, awal Ramadhan 1452 Hijriah jatuh pada 26 Desember," ujar Andi.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: UPDATE Harga Sembako Tepung Terigu Masih Tinggi, Sekilo Sampai Rp 13 Ribu di Semarang, Pedagang Cilok hingga Gorengan Bisa Menjerit!