Find Us On Social Media :

Rumah Sepi Jadi Kesempatan, Pria Ini Tega Lampiaskan Nafsu Bejat ke Anak Tiri, Cara Ancam Korban Bikin Emosi

By Luvy Octaviani, Jumat, 27 Januari 2023 | 19:41 WIB

ilustrasi pelecehan seksual

GridPop.ID - Kasus pelecehan seksual memang masih sering terjadi.

Mirisnya aksi pelecehan seksual juga terjadi pada anak di bawah umur dan remaja.

Tak hanya itu, orang terdekat korban yang justru kerap kali menjadi pelakunya.

Kasus pelecehan seksual yang dialami oleh anak tiri baru-baru ini menjadi sorotan.

Rumah sepi jadi kesempatan pelaku untuk lampiaskan nafsu bejatnya.

Dilansir dari laman tribunstyle.com, seorang pria berinsial SY (42) diciduk polisi karena perbuatannya yang menggauli anak tirinya.

SY menyetubuhi anak tirinya yang masih berusia 12 tahun

Pemerkosaan yang dilakukan SY dilakukan dalam rentang 2020 hingga 2023.

Aksi bejatnya itu lakukan di rumah mereka yang berlokasi di Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Juga: Rasa Cintanya Hilang Tak Berbekas, Venna Melinda Legowo Berpisah dari Ferry Irawan: Ini Udah Nasib

Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Soebarnapraja mengatakan, tersangka memperkosa korban dua kali berdasarkan hasil penyidikan sementara.

"Aksi dilakukan di rumah, Saat ibu kandung korban tidak ada," kata Agus, Rabu (25/1/2023).

Korban takut untuk mengadu sehingga aksi SY baru bisa terungkap setelah dua tahun kemudian.

Terbongkarnya pemerkosaan itu setelah korban berani buka suara dan melaporkan kejadian pemerkosaan yang ia alami ke kakak kandungnya.

Melansir Kompas.com, menguak awal peristiwa bejat itu terjadi.

Saat memasuki usia SMP, korban mondok pesantren di Kabupaten Situbondo.

"Dan, lokasi pondok tersebut, berdekatan dengan kediaman kerabat korban," ungkap Agus.

Saat di Situbondo itu, ayah tiri korban sering datang untuk berkunjung.

Dia juga memberi uang saku untuk korban.

Baca Juga: Kehabisan Uang Cash? Simak Nih Cara Tarik Tunai OVO di Indomaret yang Dijamin Anti Ribet!

"Lalu mereka bertemu di rumah kerabatnya," terang Agus.

Karena kemalaman, ayah tiri korban lalu menginap di rumah kerabatnya tersebut.

Korban juga menginap di rumah itu.

Sekitar pukul 23.30 WIB, saat korban sedang tidur, tiba-tiba tersangka masuk ke dalam kamar korban.

"Di sinilah pemerkosaan pertama terjadi," ujar Agus.

Saat itu, korban diancam korban tak akan dikirim uang saku jika tak nurut.

Pemerkosaan kedua terjadi di dalam rumah saat korban pulang dari pesantren sekitar September 2022.

"Aksi kedua ini dilakukan di rumah, saat pagi hari dan saat kondisi rumah sedang sepi," kata Agus.

Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan, trauma healing akan diberikan kepada anak berusia 12 tahun itu.

Baca Juga: Minta sang Istri Berhenti Nyanyi Saat Hendak Tidur, Hamish Daud Kena Semprot Raisa: Kurang Bersyukur Kamu Tuh

Menurut Psikolog, Ini Cara agar Anak Tak Takut Cerita soal Pelecehan Seksual

Seperti diketahui, anak sampai remaja kerap memendam masalahnya sendiri.

Terkait hal tersebut, PARAPUAN menghubungi psikolog anak Mira D. Amir pada Jumat (25/6/2021).

Mira mengatakan proses agar anak tidak takut bercerita soal pelecehan seksual yang dialami itu tidak bisa instan.

“Tidak bisa instan. Jadi (anak) usia berapa pun, ketika mendapatkan perlakuan seperti itu (dilecehkan) nggak cuma oleh orang asing tetapi juga banyak yang dilakukan oleh orang yang terdekat sekalipun,” jelas Mira.

Lebih lanjut Mira menjelaskan bahwa sebagai orang tua, sejak dini kita perlu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak sehingga anak bisa lebih terbuka.

Keterbukaan anak ini bisa dalam berbagai hal, terutama sesuatu yang menyangkut diri anak.

Mira juga menambahkan bahwa anak-anak korban pelecehan seksual yang enggan bercerita ke orang tua biasanya berasal dari keluarga yang sulit membuat anak percaya pada orang tua maupun anggota keluarga lain.

Lantas seperti apa lingkungan keluarga yang ideal agar anak bisa menumbuhkan rasa percaya?

Menurut Mira, hal tersebut bisa dicapai ketika orang tua bisa membuat anak merasa aman dan nyaman.

Selain itu, orang tua juga juga diminta untuk mampu mendengarkan keluh kesah anak.

“Kalau bahasa anak sekarang, (lingkungan yang ideal adalah) keluarga yang tidak lekas-lekas memberikan stigma atau tidak cepat men-judge,” tambah Mira.

Mira juga mencontohkan bahwa ketika anak mulai bercerita, kadang orang tua sering kali memberikan pendapat yang menghakimi anak.

“Oh kamu begini ya, mustinya enggak begitu lo. Itu contoh ya, saya sering menemui (hal tersebut), sehingga anak usia prasekolah sampai remaja jadinya malas bercerita ke orang tua,” ungkap Mira memberikan contoh.

Jadi jika disimpulkan ada 2 hal yang bisa orang tua lakukan agar anak tidak takut bilang tentang pelecehan seksual yang dialaminya.

Pertama, membangun rasa percaya anak pada orang tua.

Kedua, menjaga komunikasi dengan anak dalam konteks kemampuan orang tua dalam mendengarkan anak.

Kedua hal tersebut jelas tidak bisa dilakukan dengan instan.

Oleh karena itu, membangun rasa percaya anak terhadap orang tua dan menjaga komunikasi perlu dilakukan sejak dini. GridPop.ID (*)

Baca Juga: Minta sang Istri Berhenti Nyanyi Saat Hendak Tidur, Hamish Daud Kena Semprot Raisa: Kurang Bersyukur Kamu Tuh