GridPop.ID - Kronologi kelingking bayi perempuan di palembang tergunting hingga putus saat perawat ganti selang infus.Bayi perepuan berinisial, AR yang berusia delaoan bulan harus kehilangan jadi kelingkungnya karena kelalaian oknum perawat rumah sakit.Begini kronologi AR haru kehilangan jari kelingkingnya karen aterpotong gunting oknum perawat rumah sakit dilansir artikel Kompas.comKasus tersebut berawal saat AR mengalami demam tinggi dan dibawa oleh orangtuanya ke RS Muhammadiyah Palembang, Sumatera Selatan pada Jumat (3/2/2023).Saat menjalani perawatan, perawat memasang selang infus di tangan kanan AR. Ketika selang infus AR mampet, ibu AR memanggil perawat DN untuk membenarkan infus bayinya.Menurut Suparman, ayah AR, saat itu perawat kesulitan membuka perban untuk membetulkan infus.Karena tak segera terbuka, perawat tersebut mengambil gunting untuk memotong perban. Saat itulah, kelingking AR ikut terpotong.Suparman mengatakan, saat membetulkan selang infus, oknum perawat itu terlihat tergesa-ges. Bahkan Suparman beberapa memperingatkan perawat agak berhati-hati.Namun ucapan Suparman tak digubris oleh oknum perawat tersebut.“Saya sudah bilang sama perawat itu untuk membuka perban perlahan. Namun, perawat itu malah mengambil gunting untuk menggunting perban yang melekat di lengan anak saya,” ujar dia saat membuat laporan, pada Sabtu (4/2/2023).Suparman mengatakan setelah kejadian tersebut, pihak rumah sakit sudah menemuinya dan meminta maaf atas kelalaian oknum perawat tersebut.Baca Juga: BEJAT! Perawat Lecehkan Rekan Sejawat saat Bertugas, Korban Beberkan Fakta Mencengangkan: Dia Bilang Bentar Aja
Selain itu pihak rumah sakit memberikan kompensasi korban yang awalnya dirawat di ruang kelas III dipindahkan ke ruang VIP untuk menjalani perawatan.Sementara itu Wakil Direktur SDM RS Muhammadiyah Palembang, Muksin membenarkan insiden tersebut.Ia mengatakan pihak rumah sakit telah melakukan tindakan operasi untuk menyambung kembali jari kelingking AR.Setelah 1,5 jam operasi penyambungan jari dilakukan, bayi tersebut kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.“Operasinya berjalan lancar, AR sekarang masih dirawat,” kata Muksin.Muksin tak menampik kejadian terpotongnya jari pasien tersebut akibat kelalaian oknum perawat mereka. Saat ini, manajemen rumah sakit telah mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan perawat tersebut.“Kami juga sudah minta maaf ke keluarga korban atas kejadian ini. Kami harap kejadian ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar dia.Ia mengatakan DN berstatus sebagai perawat tetap dan sudah bekerja selama 18 tahun terakhir.“DN kini dinonaktifkan sementara akan diproses oleh komite medik,” kata Muksin, saat memberikan keterangan, pada Sabtu (4/2/2023).Sebagai bentuk permintaan maaf, pihak rumah sakit juga memindahkan ruang perawatan yang sebelumnya kelas III naik menjadi VIP.Baca Juga: Ari Lasso Terharu Konsernya Dihadiri Perawat saat Masa Rehabilitasi Narkoba, Kenang Memori yang Paling Diingat: Tiap Tidur...
“Di ruangan VIP AR dijaga tiga perawat dan dokter untuk memantau perkembangannya,” ujar Muksin.Ia juga mengatakan pihak keluarga AR sempat meminta untuk bertemu dengan perawat tersebut pada Jumat (3/2/2023) siang.Namun, memang hal itu belum terlaksana karena saat itu pihak RS Muhammadiyah menunggu hingga suasana kondusif.Namun, setelah sholat Jumat pihak RS menunggu kesediaan keluarga bertemu perawat dan ditunggu hingga petang. Namun, memang belum jadi bertemu."Perawatnya memang sudah minta maaf ke ibu pasien," katanyaPihak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang siap mendampingi keluarga korban dan memberikan keterangan ke kepolisian jika nanti dipanggil."Kami siap mendampingi dan bersedia datang jika dipanggil pihak kepolisian. intinya kami tetap bertanggungjawab, " katanya.Sementara dalam kasus yang lain bayi 10 bulan meninggal dunia diuga karena kelalaian perawat magang di Rumah Sakit Umum (RSU) Sembiring.Dilansir artikel Tribun Medan, Warga Desa Patumbak II, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang ini mengatakan pelayanan rumah sakit swasta itu kepada almarhum anaknya yang dinilai kurang layak hingga anaknya yang berusia 10 bulan kritis lalu meninggal dunia.Salah satu dugaan kelalaian terlihat ketika suster/perawat diduga anak magang terbalik memasang selang oksigen namun segera diperbaiki.Kemudian diduga perawat magang juga diduga salah memasang selang oksigen untuk kedua kalinya selama satu jam.Disini selang yang diduga tak berfungsi masih terpasang sementara alat bantu pernafasan lain juga terpasang menutup wajah anaknya.
Akibat inilah ia menduga anaknya semakin parah dan akhirnya dirujuk ke rumah sakit lain dan berujung meninggal dunia."Masih ada selang oksigen di hidung Gaffi yang gak berfungsi jadi double sama oksigen yang menutup hidung dan wajah yang berfungsi. Jadi penerimaan oksigen yang berfungsi tidak dapat optimal akibat ada selang di hidung yang gak berfungsi. Dari situ Gaffi makin drop dan tidak ada penanganan lebih lanjut," kata Reza, Selasa (2/8/2022).Reza menuturkan, almarhum anaknya,Gaffi masuk ke RS Sembiring, Kecamatan Delitua Kamis 28 Juli karena mengalami penyakit pernafasan.Penanganan pertama anaknya dimasukkan ke ruang IGD kemudian dibawa ke ruangan lalu dipasang infus, obat, dicek darah kemudian dirontgen.Keesokkan harinya, Jumat 29 Juli hasil rontgen keluar namun Reza menyebut tak ada penjelasan spesifik apapun dari pihak rumah sakit khususnya dokter.Saat itu dokter disebut cuma bilang ada flek di paru-paru anaknya dan menyarankan dibawa ke ruang ICU.Namun rencana dibawa ke ruang ICU guna mendapatkan pelayanan lebih maksimal gagal karena ruangan habis sehingga pihak rumah sakit menyarankan agar dirujuk ke RS lain.Sampai akhirnya anaknya baru bisa dirujuk ke RSIA Stella Maris Medan sekitar pukul 23:00 WIB.Disini kondisi anaknya semakin melemah dan tak sadarkan diri. Nafasnya pun semakin tersengal.
GridPop.ID (*)