Find Us On Social Media :

Kisah Pria Berjaket Orange, Terduduk di Antara Puing Reruntuhan Gedung Akibat Gempa Turki, Ternyata karena Hal Ini

By Andriana Oky, Kamis, 9 Februari 2023 | 19:03 WIB

Mesut Hancer duduk terdiam memegang jemari putrinya yang tewas tertindih beton apartemen

GridPop.ID - Gempa yang mengguncang wilayah Turki dan Suriah menjadi duka bagi semua umat manusia.

Ribuan orang tewas akibat gempa yang terjadi pada Senin (6/2/2023) dini hari dengan kekuatan 7,8 magnitudo.

Dilansir dari kantor berita AFP, gempa Turki kali ini menjadi gempa yang terkuat di negara itu sejak 1939 dan menimbulkan ribuan korban karenamenghantam wilayah berpenduduk.

Sebuah pemandangan pilu terlihat di antara puing-puing bangunan yang runtuh.

Dimana ada seorang pria yang memegang tangan putrinya Irmak (15) yang sudah tiada.

Adalah Mesut Hancer sosok pria yang enggan beranjak dari tempat duduknya meski musim begitu dingin.

Melansir Kompas.com, dari foto yang beredar Mesut tampak memegang tangan anak gadisnya yang terbaring di bawah lempengan beton.

Diungkapkan bangunan itu dulunya adalah sebuah apartemen.

Dengan berbalut jaket orange terang, Mesut duduk disamping tubuh Irmak yang sudah tak bernyawa.

Baca Juga: MERINDING! Detik-detik Terjadinya Gempa Turki, WNI Kisahkan Kondisinya yang Terjebak di Bangunan Asrama 5 Lantai

Ia hanya terdiam, dan hanya duduk memegang tangan putrinya yang mencuat keluar dari antara runtuhan beton.

Irmak adalah salah satu dari sekitar 11.236 orang yang tewas di Turkiye dan Suriah setelah gempa besar melanda pada Senin (6/2/2023).

Ribuan korban luka-luka dan jutaan orang tidak dapat kembali ke rumah, karena apartemen mereka sudah rata dengan tanah atau berisiko roboh akibat gempa susulan.

Sementara itu dilansir dari CNN International via Tribunnews.com, total jumlah korban tewas mencapai 15.383 orang.

Tambahan korban tewas terbanyak berasal dari Turki yaitu sejumlah lebih dari 3.000 orang.

Sehingga, total korban tewas di Turki buntut gempa dahsyat magnitudo 7,8 tersebut menjadi 12.391 orang.

Sedangkan korban tewas di Suriah sejumlah 2.992 orang yang terdiri dari 1.730 orang di daerah konflik di daerah barat laut, serta 1.262 orang di wilayah yang dikontrol oleh pemerintah resmi.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan berencana untuk membuka dua pintu perbatasan menuju Suriah untuk memperlancar mengirim bantuan kemanusian.

Organisasi kesehatan dunia, WHO memperkirakan lebih dari 23 juta orang akan mengalami efek berlanjut buntut gempa dahsyat tersebut.

Baca Juga: Penjelasan Ahli Geologi soal Fenomena Pulau Baru di Tanimbar Usai Gempa 7,9 Guncang Maluku, Warga Cemas

Hingga saat ini, tim SAR masih bekerja untuk mencari korban yang masih tertimbun reruntuhan di area paling terdampak gempa.

Namun, upaya tim SAR ini terhalang juga oleh temperatur yang dingin.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Mengharukan, Meski Rumah Hancur Dua Sejoli Korban Gempa Cianjur Tetap Menikah, Tak Kepikiran Bulan Madu: di Posko Aja