Find Us On Social Media :

VIRAL Bangunan Rumah Berdiri Diantara Proyek Tol Solo Jogja, sang Pemilik: Uang Ganti Rugi Tak Sebanding

By Andriana Oky, Senin, 13 Februari 2023 | 05:02 WIB

Rumah viral yang berada di antara proyek jalan tol Solo-Yogyakarta

GridPop.ID - Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan video sebuah rumah yang berdiri di tengah proyek Tol Solo Jogja.

Rumah tersebut menjadi satu-satunya bangunan yang berdiri di sana, sementara rumah di samping kanan kirinya sudah rata dengan tanah.

Melansir TribunWow.com diungkapkan jika pemilik rumah tersebut bernama Setyo Subagyo.

Diungkapkan lokasi rumah Setya terletak di pinggir jalan provinsi Klaten-Boyoilali, Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Klaten, Jawa Tengah.

Rumah Setya sudah dibangun sejak tahun 1997 di atas lahan seluas 500 meter persegi.

Setya mengungkapkan alasan dirinya belum menyerahkan rumahnya untuk dirobohkan.

Menurutnya, pemerintah kurang proporsional terkait harga tanah rumahnya.

"Ditempat saya itu, UGR-nya Rp 2,5 juta. Yang saya tidak terima karena uang ganti rugi itu belum sebanding dengan harga standar pasar. Untuk saat ini, harga pasaran tanah di pinggir jalan raya provinsi itu sudah di atas Rp 3 juta per meter persegi," ungkapnya saat ditemu Selasa, (9/8/2022).

Padahal, harga tanah yang berlokasi tepat di depan bangunan miliknya dihargai lebih tinggi.

Baca Juga: Keringet Sampai Bercucuran, Luna Maya Ngaku Pernah Mules saat di Jalan Tol, Langsung Cari Kantong Plastik dan Nekat Lakukan Ini!

Setya mengatakan, perbedaan harga ini terjadi karena tim apreseal di tempatnya berbeda dengan tim apreseal tanah yang ada di depan rumahnya.

"Karena beda tim apreseal, tanah saya diharga beda. Maka dari itu, harganya beda, lebih tinggi yang seberang jalan dari pada punya saya," papar dia.

Setya memilih bertahan dan menunggu adanya musyawarah mufakat untuk menyelesaikan UGR Tol hingga ada kesepakatan.

"Karena saya belajar pengalaman dari kasus-kasus UGR yang lain, yang menempuh jalur hukum namun belum ada yang berhasil," ujarnya.

"Saya sampaikan kepada pihak yang terkait bahwa saya hanya ingin mendapatkan hak UGR sesuai dengan harga pasaran," tambah Setya.

"Untuk sampai kapan saya bertahan (menolah UGR), tidak tahu karena saya hanya bisa menunggu keputusan dari pihak pembebasan tanah," ucapnya.

Berbeda dengan Setya, Sadinem (53) warga Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah merelakan tanahnya untuk dijadikan lahan pembangunan Tol Solo Jogja.

Diberitakan Kompas.com, Sadinem menerima uang pembayaran ganti rugi sebesar Rp 2,8 miliar.

Adapun lahan milik Sadinem yang terkena dampak proyek strategi nasional (PSN) itu berupa sawah dengan luas 1.883 meter persegi.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ayah Emil Dardak Terlibat Kecelakaan Maut di Jalan Tol hingga Meninggal Dunia, Suami Arumi Bachsin Akui Ikhlas

Sadinem mengatakan uang pembayaran yang telah dia terima tersebut akan dipergunakan untuk membeli tanah sawah dan pekarangan.

"(Uanganya) mau buat beli tanah lagi. Tanahnya sudah dapat tinggal membayar saja," kata Sadinem didampingi anaknya bernama Eko.

Menurut Sadinem dengan membeli tanah ke depan bisa dimanfaatkan lagi. Oleh karena itu, Sadinem tidak punya keinginan lain selain membelikan tanah kembali.

"Biar awet kalau beli tanah lagi. Belum ada rencana untuk beli mobil," terang Sadinem.

"Biar ada peninggalannya," ungkap Eko, sang cucu.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Unik Banget! Karena Terhalang PPKM, Pasangan Viral Ini Gelar Pesta Pernikahan di Dalam Bus yang Melaju Kencang