Ia mengaku menjadi korban penganiayaan dan percobaan pemerkosaan oleh tiga orang pria.
Namun ternyata, kesaksiannya adalah bualan belaka.
Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengungkapkan, motif wanita 19 tahun itu mengarang cerita adalah karena takut pulang ke rumahnya di Banjar Mengening, Desa Nyitdah larut malam dan takut dimarah suaminya.
Sebab, saat itu DAT sempat jalan dengan seorang teman pria yang baru dikenalnya lewat media sosial.
"Sehingga dia membuat cerita seperti itu (penculikan dan penganiayaan). Sebenarnya wanita ini jalan dengan teman prianya yang baru dikenal dari media sosial," ungkapnya, dikutip via Tribun Bali.
DAT dan pria itu baru beberapa hari kenalan dan berjanji ketemu kemudian berlanjut dengan kencan hingga pukul 03.00 Wita dini hari.
Selanjutnya, ia mengadu ke ayah mertuanya untuk meminta perlindungan. Ia meminta solusi agar suaminya tidak marah.
Ayah mertua pun memberikan tali kepada DAT untuk merekayasa penculikan tersebut.
"Sesuai keterangannya, ini ada tali, silakan ikat dirimu, jadi kamu sebagai korban penculikan," kata kapolres menirukan ucapan ayah mertua DAT.