Find Us On Social Media :

Bisa Bahayakan Kesehatan, Mulai Sekarang Jangan Lagi Tumis Kangkung Dicampur 2 Bahan Ini

By Luvy Octaviani, Jumat, 24 Februari 2023 | 07:31 WIB

Ilustrasi tumis kangkung

GridPop.ID - Kangkung menjadi salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia.

Selain mudah diolah, harga kangkung juga relatif murah.

Selain menjadi sajian yang lezat, kangkung juga ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, kulit, hingga rambut.

Dilansir dari laman kompas.com, sayuran ini diketahui mengandung berbagai nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, zat besi, protein, kalsium, dan mineral penting lainnya.

Kangkung adalah pilihan yang sangat baik bagi kita yang ingin menurunkan berat badan dan mengurangi kolesterol jahat secara alami.

Penelitian yang dilakukan pada tikus telah membuktikan bahwa konsumsi kangkung telah menghasilkan penurunan kadar kolesterol dan juga triglikosida.

Dengan demikian, sayuran ini memiliki peran utama dalam penurunan kadar kolesterol jahat.

Selain memiliki manfaat yang banyak, kangkung juga mudah diolah.

Namun bagi kalian pecinta kangkung jangan asal mengolah kangung dengan 2 bahan ini, karena efeknya bisa bahayakan kesehatan!

Baca Juga: Alami Pembengkakan Otak, Begini Kondisi Terkini Putra Petinggi GP Ansor yang Jadi Korban Penganiayaan Anak Pejabat

Dilansir dari laman sajiansedap.com, berikut ini 2 bahan yang sebaiknya tak dijadikan campuran untuk mengolah tumis kangkung:

1. Terasi Oplosan

Bukan rahasia lagi kalau kangkung dan terasi adalah teman paling klop.

Itu sebabnya, ibu ibu paling senang bikin kangkung terasi di rumah.

Tapi, tahukah kamu kalau terasi bisa jadi berbahaya kalau kita tak tahu asal muasalnya?

Soalnya, belakangan banyak ditemukan terasi oplosan yang berbahaya banget bagi tubuh.

Tahun 2017 lau, Kepala UPT Pasar Sungailiat, Ahmad Suherman menemukan peredaran terasi berbahaya di pasar-pasar tradisional.

Seperti terasi yang mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B yang mereka temukan dari hasil pemeriksaan sampel, Selasa (29/8/2017) di UPT Pasar Sungailiat.

Ternyata, terasi tersebut mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B.

Baca Juga: Tips Hidup Terhindar Dari Infeksi Vagina, Tolong Waspadai 3 Tanda Ini

Pedagang menambahkan zat pewarna ini supaya tampilan terasi lebih menarik, merah merona dan terlihat segar.

Padahal seperti kita ketahui, Rhodamin B merupakan pewarna pakaian yang berbahaya sekali kalau sampai termakan dan tertelan.

Nah, terasi dengan pewarna ini sebenarnya mudah kita kenali bedanya.

Di antaranya adalah tekstur terasi tersebut kasar, pewarna merahnya tidak merata, berwarna merah mencolok, dan keras.

"Kalau dari udang kan lembut tidak keras seperti ini. Ini ada sisik-sisik ikan di produk terasinya. Diragukanlah dia menggunakan bahan udang. Produknya juga menggunakan zat pewarna. Kalau aslinya mungkin berwarna hitam, pucat tapi karena ini pakai zat pewarna menjadi merah, warnanya biar menarik," ungkap Suherman kepada bangkapos.com.

Sedangkan produk terasi yang sudah lama tidak terjual tersebut berwarna coklat dimana zat pewarnanya sudah pudar dan terasinya mengeras.

"Keras untuk melempar kaca pecah ini," kata Suherman sambil memegang terasi berhodamin yang sudah lama.

Karena itu, proses pemilihan terasi juga penting Anda lakukan di pasaran, lo.

Terasi yang baik kualitasnya, pasti membuat masakan jadi semakin meningkat cita rasanya.

Terasi yang berkualitas baik adalah terasi yang aromanya segar.

Kalau terasi udang, aroma udangnya juga harus terasa.

Dari sudut penampilan, warnanya terlihat alami, agak kusam dan tidak warna merah cerah.

Warna terasi yang terlalu cerah bisa merupakan tanda bahwa warnanya tidak alami.

Warna masakan pun terkadang menjadi tidak cerah atau kusam karena pemakaian terasi yang tidak baik.

Pertimbangan lain dalam memilih terasi, terasi harus kering, tidak basah.

Terasi yang basah akan mudah tercemar jamur dan aman untuk dimakan.

Baca Juga: Padahal Ramai DIjodohkan dengan Fuji, El Rumi Malah Digosipkan Dekat dengan Eks Personel JKT48 Ini, Siapa?

2. Cumi dan Ikan Asin

Banyak juga ibu-ibu yang suka menumis kangkung bersama ikan atau cumi asin, lo.

Rasanya tentu saja jadi lebih enak karena aroma dan rasa ikan asin yang terkenal menggiurkan.

Namun dibalik kelezatannya saat disajikan di meja makan, alangkah baiknya kembali cek ikan asin dirumah.

Pasalnya dibalik kesehatannya, ada ikan asin yang telah dicampur formalin agar tahan lama.

Berikut ciri-ciri ikan asin berformalin yang wajib Anda waspadai.

1. Tak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar.

2. Tak dihinggapi lalat

3. Warnanya bersih cerah, namun tidak berbau khas ikan asin/ebi kering.

Selain itu ada ciri-ciri lain yang harus Anda perhatikan pada ikan asin di rumah.

Perhatikan kualitas ikan asin tersebut, apakah masih segar, atau malah sudah berjamur yang bisa menyebabkan keracunan.

Bila berbau apek atau tengik pertanda makanan itu sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme. GridPop.ID (*)

Baca Juga: Latar Pendidikan sempat Jadi Kontroversi, Mulan Jameela Banjir Dukungan saat Berani Kritik Kebijakan DPR