Nodul tiroid (tesnya terdapat sel ganas) dan kelenjar susu bintil dalam kondisi yang perlu dipantau," kata Dokter Nga yang menangani kondisi Oanh.
Dokter Nga mengatakan bahwa Oanh adalah salah stau dari banyak kasus kanker yang tidak menguntungkan yang dia temui.
Pasien yang terlambat didiagnosis ini semuanya memiliki satu kesamaan. Mereka takut, sehingga tidak pergi ke dokter lebih awal.
"Mudah-mudahan dengan sharing kasus seperti ini, masyarakat lebih termotivasi mengatasi ketakutannya untuk mengatur periode pemantauan kesehatan secara berkala, membantu mendeteksi penyakit sejak dini, mengobati secara efektif, mempersingkat waktu sakit, waktu pengobatan dan menekan biaya," tegas Dr. Nga.
Kanker servisk merupakan jenis kanerk yang terjadi pada sel-sel leher rahim atau bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina.
Dilansir dari Mayo Clinic melalui Kompas.com, penyebab paling sering kanker serviks adalah jenis human papillomavirus (HPV) seperti infeksi menular seksual.
Saat terkena HPV, sistem imun tubuh dapat mencegah virus tersebut menyerang tubuh agar tidak membahayakan.
Baca Juga: Tips Hidup Bagi Manten Anyar Sebelum Lakukan Hubungan Suami Istri Pertama Kali, Jangan Langsung Gas!
Masyarakat terutama perempuan harus mengetahui gejala dan mengurangi faktor risiko terkena kanker serviks dengan melakukan deteksi dini.
Koordinator Female Cancer Program Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dokter Laila Nuranna mengatakan bahwa orang yang berisiko terkena kanker serviks adalah perempuan yang sudah pernah melakukan aktivitas seksual.
Berikut gejala kanker serviks:
- Keputihan yang terus-menerus
- Keputihan berbau
- Pendarahan setelah senggama
- Pendarahan di luar haid
GridPop.ID (*)