Saban mengatakan bahwa SM berhasi kabur dari penyekapan pada hari Sabtu (2/5/2020) sekitar pukul 16.30 WIB.
Ia berhasil kabur setelah suaminya yang berprofesi sebagai pedagang roti keliling sedang tidak ada di tempat.
Kondisi itu dimanfaatkannya untuk bisa lepas dari sekapan sang suami dengan cara menjebol tembok kontrakan.
Selama disekap, SM mengaku tak pernah diperbolehkan keluar rumah bahkan dirinya juga tidak diberi makan.
"Saat ditemukan, baunya (SM) nyengat sampai warga mau muntah dan saat itu kelihatan di pelipis matanya bekas pukulan, sudah kering (lebam) gtu, pucat dan kurus juga badannya," ujar dia.
Padahal sang suami yang berinisial AA itu dikenal warga adalah pria yang baik dan sopan.
Tapi menurut Saban dan warga sekitar, semenjak pandemi AA menjadi tertutup.
"Iya warga saya, dia ngontrak di sini tapi memang belum ada setahun. Memang suka pindah-pindah (tempat tinggal). Memang orangnya baik, rajin jualan roti ada gerobak, lengkap usaha tapi sekarang sudah enggak bisa (kerja) apa-apa lagi," ucap dia.
"Nah pengakuan perempuan ini, setiap kali pindah (ngontrak) dia selalu disekap, kurang lebih selama 3 tahun lah dia pindah-pindah," imbuhnya.