GridPop.ID - Kondisi David (17) usai dianiaya Mario Dandy Satriyo (20) akan pulih dalam waktu lama.
Hal tersebut diungkap oleh ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Reza menerangkan bahwa imbas penganiayaan yang dilakukan Dandy akan membuat fisik dan psikis David pulih dalam waktu yang tak sebentar.
Ia mengatakan, David kemungkinan mengalami cedera psikis yang luar biasa lantaran trauma dahsyat yang dialami.
Adapun cedera psikis ini nantinya berimbas terhadap relasi sosial korban di kemudian hari ketika remaja 15 tahun itu bisa kembai beraktivitas normal.
“Barangkali ia bakal mengalami keterbatasan sosial serius.
Apa ia bisa lanjutkan sekolah? Apa ia bisa mengikuti teman-temannya lagi,” ujar Reza dalam Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Sabtu (25/2/2023).
Lebih lanjut, Reza berujar bahwa penganiayaan yang dialami David turut berdampak pada mental atau psikisnya, bukan hanya fisik.
"Yang namanya korban kekerasan tidak hanya berdampak fisik tapi juga psikis, tapi juga sosial.
Apakah kerugian majemuk ini akan diganti rugi pihak tersangka? Saya harap demikian,” imbuhnya.
Seperti diketahui bahwa David menjadi korban penganiayaan anak pejabat Ditjen Pajak pada 20 Februari 2023 di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Korban yang merupakan anak pengurus GP Ansor itu sampai koma lantaran dianiaya secara membabi buta oleh Dandy.
"Menurut dokter bahwa ananda David kena diffuse axonal injury," ujar Taufiq, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/2/2023).
Mengutip Tribun Medan, insiden penganiayaan ini turut memantik rekasi Menko Polhukam, Mahfud MD.
Ia meminta agar polisi segera menangkap tersangka lain yang ikut terlibat kasus penganiayaan ini.
Apa yang dilakukan Dandy seperti dalam video yang beredar, ujar Mahfud begitu jahat.
"Sekarang yang bersangkutan juga sudah ditangkap.
Saya juga sudah minta agar dicari lagi siapa yang terlibat.
Kalau lihat videonya, itu jahat sekali," kata Mahfud seperti dikutip Youtube KompasTV pada Jumat (24/2/2023).
Terkait sosok ayah Dandy, Rafael Alun Trisambodo juga ikut terseret dan bahkan dicopot dari jabatannya oleh Menkeu Sri Mulyani.
Mahfud juga meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut harta kekayaan Rafael yang sebelumnya sudah diaudit KPK.
"Biar diaudit, laporan kekayaan yang bersangkutan di PPATK sudah dikirimkan oleh PPATK sejak tahun 2012 tentang transaksi keuangannya yang agak aneh, tetapi oleh KPK belum ditindaklanjuti. Jadi, itu saja ya sekarang dibuka oleh KPK," tambah Mahfud.
GridPop.ID (*)