Find Us On Social Media :

GEGER Siswa SD Gantung Diri Lantaran Dibully, Kenali Penyebab Depresi Pada Anak yang Tak Boleh Diremehkan

By Ekawati Tyas, Senin, 6 Maret 2023 | 11:02 WIB

Ilustrasi anak depresi

GridPop.ID - Belakangan geger kasus bullying yang mengakibatkan siswa SD gantung diri.

Melansir Tribunnews.com, siswa berinisial MR (11) tersebut seolah sudah tak kuat lagi menjadi korban bullying para temannya.

MR diduga dibully lantaran tak memiliki ayah.

Kala pulang sekolah, siswa kelas 4 SD tersebut kerap murung usai diolok-olok para temannya.

Siswa SD di Kecamatan Pesanggarahan, Banyuwangi itu pun memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan gantung diri di dapur rumahnya.

Hal tersebut bisa menjadi peringatan bagi para orang tua agar lebih memahami kondisi mental anak.

Meski dikira baik-baik saja, tak bisa dipungkiri ternyata anak juga bisa mengalami depresi.

Simak tips hidup tentang pemicu depresi pada anak yang dilansir dari Kompas.com berikut ini.

Anak-anak cenderung sulit menyampaikan perasaannya, sehingga orangtua mungkin tidak menyadari bahwa buah hatinya mengalami depresi.

Mengutip WebMD, di bawah ini merupakan perilaku si kecil yang dapat menandakan jika sedang depresi:

Mudah marah, menangis tanpa sebab, perasaan sedih dan putus asa yang tak berkesudahan, sulit tidur atau tidur berlebihan, kelelahan kronis, pikiran atau konsentrasi terganggu, serta menutup diri dari lingkungan.

Baca Juga: Dibully Lantaran Berstatus Yatim, Siswa SD di Banyuwangi Akhiri Hidup dengan Gantung Diri di Dapur, Begini Faktanya

Penyebab Depresi pada Anak

Psikolog dari Universitas Indonesia, Rose Mini Agus Salim mengatakan, penyebab depresi yaitu stres berkepanjangan pada anak.

Hal tersebut terjadi lantaran anak tidak memiliki kemampuan serta pengalaman untuk mengatasi masalahnya sendiri.

Stres dapat terjadi akibat si kecil mengalami tekanan, seperti bullying atau tidak merasa nyaman dalam menjalani hidup.

"Kalau tidak ada teman atau lingkungan yang bisa membantu dia untuk melakukan sesuatu terhadap masalah dan dia juga tidak bisa menyelesaikan masalah itu, dia bisa saja menjadi stres yang berkepanjangan, bisa depresi," kata Rose, dikutip dari Antara pada Minggu (5/3/2023).

Tak sampai di situ, Rose menyarankan para orang tua serta guru melihat perubahan perilaku anak.

Segera tanyakan apa yang terjadi dan berupaya memvalidasi perasaan si kecil.

"Melalui perilakunya yang berbeda, kita mulai bisa kemudian menanyakan hal itu.

Kadang-kadang anak sudah menceritakan, tapi kemudian kita mengatakan 'tidak usah dipikirkan' atau 'tidak usah didengar'.

Masalahnya, tidak semudah itu bagi seorang anak," imbuh Rose.

Faktor lain pemicu depresi pada anak:

Baca Juga: Bolak-balik ke Psikiater, Fuji Ngaku Sempat Alami Depresi saat Awal Dikenal Banyak Orang: Semua Nyalahin Aku

- Genetik atau riwayat keluarga

- Gangguan metabolik

- Peristiwa traumatis

- Lingkungan

- Tumbuh di daerah konflik

- Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Nah, itu lah pemicu depresi pada anak yang wajib diketahui para orang tua agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

GridPop.ID (*)