Raffi mengaku saat itu keliru, sebab ia kurang memperhatikan risiko terlalu banyak cicilan.
“Ya memang dulu itu gue salah, kita juga cicilan jangan terlalu tinggi-tinggi lah, kita juga kadang stres,” ucap Raffi.
“Cuma akhirnya itu jadi pelajaran buat gue. Jadi kita kalau mau nyicil itu sesuai kemampuan kita aja,” ucap Raffi.
Lebih lanjut, Raffi menerangkan bahwa cicilan dapat menjadi motivasi dan semangat dalam bekerja.
Pun ia setuju saya memiliki cicilan, tapi harus sesuai kemampuan.
“Nah misal kayak gue nih kan bisnis juga, jadi duit itu gue puterin, dan kalau memang kita masih kerja punya pemasukan beberapa tahun ke depan itu enggak apa-apa nyicil, tapi kalau enggak ada pemasukan ya musti mikir dua kali buat nyicil,” tutur Raffi.
Kendati demikian, semuanya Raffi kembalikan lagi ke masing-masing individu karena bisa saja punya pandangan lain dalam menyikapi cicilan.
Ia lantas mengungkap perbedaan antara dirinya dengan mediang Olga Syahputra soal cicilan.
“Dulu Almarhum Olga itu beda prinsip sama gue, dia maunya cash-cash aja.
Tapi kalau gue kan karena memang hidup sendiri jadi waktu belajar gue selalu menyisihkan duit, misal punya 100 juta, 20-30 juta itu gue simpan, 40 jutanya gue invest, nah sisanya baru gue belanjain,” ucap Raffi.
Sementara itu dilansir dari Grid.ID, Merry yang tak lain merupakan asisten Raffi Ahmad juga pernah menguak jika sang bos adalah sosok yang memiliki gaya hidup mewah serta hobi beli barang-barang mewah.