Find Us On Social Media :

Kisah Paman Nabi Muhammad yang Menolak Masuk Islam, Meski Selalu Jadi Garda Terdepan untuk Lindungi Rasulullah

By Lina Sofia, Selasa, 4 April 2023 | 04:16 WIB

Kisah Nabi Muhammad saw

GridPop.ID - Kisah paman Nabi Muhammad, Abu Thalib yang menolak Islam.

Abu Thalib adalah sosok penting dalam kehidupan Nabi Muhammad.

Itu karena Abu Thalib memiliki jasa besar sebagai paman Nabi Muhammad.

Namun, dalam kisah Nabi Muhammad ada satu hal menarik soal Abu Thalib.

Walaupun begitu dekat dengan Nabi Muhammad, Abu Thalib menolak memeluk Islam.

Padahal, anak-anak Abu Thalib termasuk orang-orang pertama yang memeluk agama Islam.

Lantas apa yang membuat Abu Thalib menolak memeluk agama Islam?

Sejak usia 8 tahun, Nabi Muhammad diasuh oleh Abu Thalib sang paman.

Abu Thalib lah yang merawat Nabi Muhammad hingga dewasa.

Ia mengajarkan Nabi Muhammad cara bersosialisasi dan berdagang.

Bahkan, ia tak berhenti memberi dukungan setelah Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad yang Lahir Dalam Keadaan Yatim, sang Ayah Meninggal Dunia saat Diberi Tugas Ini oleh Kakeknya

Begitu pula saat Muhammad mendapat wahyu pertama sebagai tanda kenabiannya.

Mengutip artikel Sosok.ID dari Kompas.com, Abu Thalib selalu berada di garda terdepan untuk melindungi Nabi Muhammad dari serangan kaum kafir Quraisy.

Kendati demikian, Abu Thalib menolak memeluk agama Islam.

Walaupun dikisahkan dalam riwayat Ibnu Ishaq bahwa Nabi Muhammad beberapa kali telah membujuk paman yang sangat dicintainya itu untuk beriman pada Allah.

Namun, Abu Thalib menjawab, "Wahai putra saudaraku! Aku tidak dapat meninggalkan agama leluhurku dan tradisi mereka, tetapi demi Allah tidak akan ada sesuatu yang buruk menimpamu selama aku hidup."

Tidak diketahui pasti apakah Abu Thalib meninggal dunia dalam keadaan beriman di akhir hayatnya atau tidak.

Beberapa sumber bertentangan soal itu.

Dilansir artikel Sripoku.com, menurut penulis -Allah yang lebih tahu hakikatnya- peristiwa ini adalah peristiwa paling menyedihkan yang dialami Rasulullah dalam hidupnya.

Memang benar, Rasulullah banyak mengalami musibah kehilangan orang-orang yang beliau cintai.

Beliau menyaksikan dua orang istrinya wafat sebelum dirinya, Khadijah dan Zainab bin Khuzaimah radhiallahu ‘anhuma.

Satu per satu anak-anak beliau wafat mendahului dirinya, kecuali Fatimah. Beliau juga kehilangan sahabat-sahabat dekat semisal Hamzah bin Abdul Muthalib, Abu Salamah bin Abdul Asad, Utsman bin Mazh’un, Saad bin Mu’adz, Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abu Thalib, dll. Radhiallahu ‘anhum.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad yang Tak Pernah Menguap, Allah SWT Beri Keistimewaan Ini pada Rasulullah, Masya Allah!

Tapi, musibah kematian Abu Thalib berbeda. Kematian Abu Thalib ini lebih terasa berat. Mengapa? Karena sang paman yang sangat beliau cintai wafat dalam kekufuran.

Sedangkan keluarga dan sahabat-sahabatnya tadi wafat dalam keimanan.

Beliau -dengan izin Allah- tetap akan berjumpa dengan mereka di telaganya dan di surga kelak.

Adapun Abu Thalib, perpisahan dengannya adalah perpisahan untuk selama-lamanya.

Peristiwa wafatnya Abu Thalib ini memberikan pesan yang dalam pada kita bahwa segala perkara itu di tangan Allah.

Dia mengetahui yang tidak kita ketahui. Dia mengetahui mata-mata yang khianat dan apa yang tersembunyi di sanubari. Dia tahu, mana orang yang layak mendapat hidayah.

Seseorang itu tak hanya dipandang zahirnya, tapi batinnya jauh lebih penting.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada fisik kalian, tidak juga pada tampilan kalian. Akan tetapi ia melihat kepada hati kalian.” Nabi menunjukkan tangannya ke dada.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW yang Membuat Langit Berguncang Gegara Mendengar Ucapan Sosok Ini

GridPop.ID (*)