PO sempat mengirim pesan WhatsApp pada anaknya yang lain ini dengan isinya sebagai berikut:
"Ini di rumah Mbah Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai Minggu langsung hubungi ke aparat," kata SL dalam kiriman pesan singkatnya kepada korban.
Kemudian pada Jumat (24/3/2023) komunikasi sudah tidak terhubung dan handphone dari korban sudah tidak aktif.
Hingga akhirnya polisi dapat mengevakuasi korban yang sudah dikubur itu pada Sabtu (1/4/2023).
Diketahui motif Mbah Slamet menghabsisi nyawa PO karena dipicu rasa kesal.
Dalam perjalanannya pelaku Mbah Slamet ini merasa kesal karena ditagih terus oleh korban terkait penggandaan uang yang dijanjikan.
"Pelaku kesal kemudian memberikan minuman potas, kemudian membunuhnya dan menguburnya di jalan setapak menuju hutan Wanayasa.
Motifnya kesal sering ditagih oleh korban. Selain itu Slamet takut akan dilaporkan hingga korban akhirnya diracun," terang ujar Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto.
Setelah melakukan penggalian ternyata ada 10 mayat lagi korban pembunuhan Mbah Slamet si dukun pengganda uang.
Penemuan mayat-mayat tersebut sontak membuat geger warga setempat.
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Pemerintah Desa Balun menyiapkan pemakaman massal untuk korban pembunuhan Mbah Slamet.